Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak memberikan tunjangan berupa bantuan uang transportasi tahun 2015 kepada para penyuluh agama Islam dan guru ngaji, yang ada di kota itu sebesar Rp150 ribu/bulan atau total Rp1,8 juta/setahun.

"Tahun ini kami memberikan bantuan tunjangan uang transportasi kepada sebanyak 206 penyuluh agama Islam dan guru ngaji," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji, di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan dengan adanya bantuan transportasi tersebut yang jumlahnya masih relatif kecil, minimal bisa meringankan beban para penyuluh agama Islam, guru ngaji dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Lebaran.

"Uang bantuan transportasi itu, khusus kami berikan kepada penyuluh agama Islam dan guru ngaji yang bukan pegawai negeri sipil (PNS)," ungkapnya.

Wali Kota Pontianak berharap kepada para penyuluh agama Islam dan guru ngaji agar lebih banyak memberikan pencerahan kepada umat Muslim, misalnya terkait beda pendapat agar diluruskan, sehingga tidak terjadi polemik di lingkungan masyarakat.

"Kami berharap penyuluh agama Islam dan guru ngaji untuk mengajarkan kepada generasi muda terkait bagaimana cara yang benar menjalankan ibadah shalat, termasuk mengajarkan mengaji yang baik," ujarnya.

Menurut Sutarmidji para penyuluh agama Islam dan guru ngaji tersebut dalam menjalankan tugasnya atas dasar sukarela dengan mengharapkan ridho Allah SWT, kalaupun mendapatkan uang dari anak muridnya, hanya berdasarkan sukarela saja.

"Sehingga kami dalam empat tahun terakhir, berinisiatif memberikan tunjangan uang transportasi kepada mereka yang sudah meningkatkan SDM (sumber daya manusia) dalam bidang agama, tanpa pamrih," ujar Sutarmidji.

Sementara itu, Syarifa Syamsiah (59) salah seorang guru ngaji yang mendapat bantuan tunjangan uang transportasi dari Pemkot Pontianak menyatakan, ucapan terima kasihnya kepada pemerintah daerah yang sudah memperhatikan nasib mereka.

"Kami bersyukur sekali, setiap tahun menjelang Lebaran, Pemkot Pontianak dalam empat tahun terakhir selalu memberikan uang transportasi sebesar Rp1,8 juta/tahun," ujarnya.

Menurut dia, dengan adanya bantuan tersebut, maka beban hidup sekarang yang cukup berat akibat kenaikan berbagai kebutuhan pokok sepanjang Ramadhan dan menjelang Lebaran, sedikit bisa ditutupi.

"Saya akan menggunakan uang ini, untuk berbelanja berbagai kebutuhan pokok," kata Syarifah Syamsiah yang sudah menjanda belasan tahun itu.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015