Sukadana (Antara Kalbar) - Nasib malang harus dialami para nelayan di Kepulauan Karimata di Kabupaten Kayong Utara.

Mereka seperti tak terperhatikan  kebutuhan kesehariannya sebagai nelayan karena selain sulit air bersih, saat ini juga mulai kesulitan mendapatkan garam dan bahan bakar.

Bahkan sebagian mendatangkannya dari Jepara, Jawa Tengah. Masyarakat nelayan di Kepulauan Karimata harus berusaha sendiri ketika kebutuhan pokok sebagai nelayan mulai sulit diperoleh di Kayong Utara.

Dikatakan Hasanudin, nelayan Desa Serutu, Kecamatan Kepulauan Karimata, mereka sebelumnya untuk mendapatkan garam cukup menunggu kapal dari Ketapang atau dari Pontianak.

Namun beberapa waktu terakhir, kapal-kapal tersebut tidak membawa garam dalam jumlah yang cukup sehingga untuk menggarami ikan hasil tangkapan selalu kurang.

Tak jarang, ikan mereka busuk lantaran tak dapat garam yang cukup. "Kalau sudah sulit garam, terpaksa mencari sampai ke Jepara, karena disini susah," kata Hasanuddin.

Tak ingin kerugian terus dialami setiap hari lantaran ikan hasil tangkapan tak digarami, mereka bekerjasama mendatangkan garam dari daerah Jepara Jawa Tengah walau harga yang lebih mahal. Hal itu harus dilakukan dengan harapan agar tetap bisa memproduksi ikan asin.

Ia mengaku sering mengeluhkan para nelayan kepada pejabat yang sering datang ke tempat mereka, namun tak satupun harapan mereka dapat dikabulkan. Para nelayan ini tidak hanya kesulitan mendapatkan garam, bahan bakar juga sulit diperoleh.

Jikapun ada, bahan bakar sudah tinggi harganya bahkan hingga belasan ribu rupiah perliternya.
Tak cukup sampai disitu, mereka juga merasa kesulitan jika hendak menjual ikan hasil tangkapan mereka ke para pengumpul.

Sedangkan harga ikan hasil olahan mereka yang sebagian besar diasinkan dibeli oleh para pengumpul dengan harga yang rendah.

"Kadang dijual dengan harga murah, kalau tak dijual ke mereka mau kemana lagi jualnya, yang penting bisa menutupi biaya minyak, dan ada untuk makan sudahlah jual saja," katanya.

Ketiadaan jaringan telekomunikasi membuat para nelayan di daerah Kepulauan Karimata tidak dapat informasi harga terkini ikan hasil tangkapan dan olahan mereka, dan hanya pasrah kepada para pengumpul.

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015