Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Ridwan mengatakan akan melakukan evaluasi berbagai program pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian Transmigrasi pada program Kota Terpadu Mandiri yang ada di provinsi itu.
"Untuk pembangunan KTM yang dilakukan Kementerian Transmigrasi di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya dan yang ada di KTM Subah yang ada di Kabupaten Sambas, akan kita evaluasi. Evaluasi itu dilakukan secara menyeluruh untuk mengukur sejauh mana program pembangunan yang telah dilakukan di kedua KTM tersebut untuk melanjutkan langkah berikutnya," kata Ridwan di Pontianak, Minggu.
Dia menjelaskan, KTM Subah yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia dimana kawasan itu terdiri dari tiga kecamatan yakni kecamatan Subah 11 Desa, Kecamatan Sajad empat desa dan Kecamatan Sejangkung satu Desa, seluruhnya 16 Desa. Desa-desa ini merupakan daerah lokasi pemukiman transmigrasi.
Demikian dengan KTM Rasau Jaya, adalah kawasan yang direncanakan untuk menciptakan kawasan yang cepat tumbuh di kawasan lokasi eks transmigrasi yang terletak di empat kecamatan yaitu Kecamatan Rasau Jaya, Sungai Raya, Teluk Pakedai dan Kubu.
"Sejauh ini berbagai bangunan untuk mendukung program KTM itu sudah dibangun. Hanya saja memang ada beberapa bangunan yang belum diserahkan penggunaannya dari Kementerian kepada pemerintah daerah, sehingga bangunan tersebut terbengkalai," tuturnya.
Terkait hal tersebut, kata Ridwan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait, untuk menindaklanjuti program KTM tersebut. Terlebih, katanya, pembangunan wilayah KTM itu melalui alternatif transmigrasi harus dilaksanakan secara bersama oleh lintas sektor dan lintas pemerintahan.
Dia menjelaskan, KTM merupakan kawasan transmigrasi yang pertumbuhannya dirancang menjadi Pusat Pertumbuhan melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang mempunyai fungsi sebagai pusat kegiatan pertanian berupa pengolahan barang pertanian jadi dan setengah jadi serta kegiatan agribisnis.
"KTM juga dibentuk sebagai pusat pelayanan agroindustri khusus dan pemuliaan tanaman unggul, pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sektor Pertanian, Industri, dan Jasa serta pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar grosir dan pergudangan komoditas sejenis," katanya.
Ridwan berharap, dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya nanti Konsep KTM diharapkan akan dapat mempercepat perkembangan suatu UPT sampai menjadi Ibu Kota Kabupaten atau secara umum menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dalam waktu 10 sampai 15 tahun mendatang.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Untuk pembangunan KTM yang dilakukan Kementerian Transmigrasi di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya dan yang ada di KTM Subah yang ada di Kabupaten Sambas, akan kita evaluasi. Evaluasi itu dilakukan secara menyeluruh untuk mengukur sejauh mana program pembangunan yang telah dilakukan di kedua KTM tersebut untuk melanjutkan langkah berikutnya," kata Ridwan di Pontianak, Minggu.
Dia menjelaskan, KTM Subah yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia dimana kawasan itu terdiri dari tiga kecamatan yakni kecamatan Subah 11 Desa, Kecamatan Sajad empat desa dan Kecamatan Sejangkung satu Desa, seluruhnya 16 Desa. Desa-desa ini merupakan daerah lokasi pemukiman transmigrasi.
Demikian dengan KTM Rasau Jaya, adalah kawasan yang direncanakan untuk menciptakan kawasan yang cepat tumbuh di kawasan lokasi eks transmigrasi yang terletak di empat kecamatan yaitu Kecamatan Rasau Jaya, Sungai Raya, Teluk Pakedai dan Kubu.
"Sejauh ini berbagai bangunan untuk mendukung program KTM itu sudah dibangun. Hanya saja memang ada beberapa bangunan yang belum diserahkan penggunaannya dari Kementerian kepada pemerintah daerah, sehingga bangunan tersebut terbengkalai," tuturnya.
Terkait hal tersebut, kata Ridwan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait, untuk menindaklanjuti program KTM tersebut. Terlebih, katanya, pembangunan wilayah KTM itu melalui alternatif transmigrasi harus dilaksanakan secara bersama oleh lintas sektor dan lintas pemerintahan.
Dia menjelaskan, KTM merupakan kawasan transmigrasi yang pertumbuhannya dirancang menjadi Pusat Pertumbuhan melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang mempunyai fungsi sebagai pusat kegiatan pertanian berupa pengolahan barang pertanian jadi dan setengah jadi serta kegiatan agribisnis.
"KTM juga dibentuk sebagai pusat pelayanan agroindustri khusus dan pemuliaan tanaman unggul, pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sektor Pertanian, Industri, dan Jasa serta pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar grosir dan pergudangan komoditas sejenis," katanya.
Ridwan berharap, dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya nanti Konsep KTM diharapkan akan dapat mempercepat perkembangan suatu UPT sampai menjadi Ibu Kota Kabupaten atau secara umum menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dalam waktu 10 sampai 15 tahun mendatang.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015