Pontianak  (Antara Kalbar) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan Kota Pontianak masuk dalam lima kota prioritas pembangunan dan penataan pemukiman di sepanjang pinggiran sungai yang masuk dalam RPJM 2015-2019.

"Ada lima kota baru yang masuk dalam RPJM Bappenas, dalam penataan dan pembangunan kota baru, diantaranya Kota Pontianak, Tanjung Selor (Kalimantan Utara), dan Kabupaten Sintang," kata Direktur Perumahan dan Pemukiman Bappenas, Nugroho Tri Utomo di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, membangun kota baru, bukan berarti membangun sebuah kota dari nol, melainkan bisa juga merevitalisasi dan menata kembali suatu kawasan yang akan dijadikan kota baru, terutama bagi kota yang punya potensi khusus, seperti Kota Pontianak yang memiliki Sungai Kapuas terpanjang di Indonesia.

"Kota Pontianak termasuk kota sungai, meskipun banyak juga kota lainnya yang memiliki sungai, tetapi Pontianak yang dipilih untuk dijadikan atau ditata menjadi kota baru, terutama kawasan pinggir Sungai Kapuas," ungkapnya.

Ia menyatakan Kota Pontianak termasuk salah satu dari lima kota di Indonesia yang didorong untuk penataan pemukimannya di sepanjang pinggir sungai. Yang sebelumnya memang sudah direncanakan oleh Pemkot Pontianak, kemudian sandingkan dengan penataan kawasan pemukiman kumuh dalam RPJM Bappenas, salah satunya di Kota Pontianak.

"Pemkot Pontianak dan Bappenas akan mendorong tiga koridor dalam hal penataan Sungai Kapuas, seperti penataan pemukiman di kawasan `Kampung Beting` yang masuk RPJM 2015-2019, yakni ditargetkan penyelesaian penataan kawasan kumuh yang sudah sebelumnya dilakukan oleh Pemkot Pontianak," katanya.

Menurut Nugroho, hingga saat ini, pihaknya masih belum berbicara tentang anggaran yang akan dialokasikan untuk membangun kawasan pinggir Sungai Kapuas Pontianak.

"Tetapi bagaimana kami memanfaatkan dan berkolaborasi antara Pemkot Pontianak dan Bappenas dalam percepatan penataan pinggiran Sungai Kapuas," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan optimistisnya akan bisa menyelesaikan pembangunan dan penataan kawasan kumuh di sepanjang pinggir Sungai Kapuas selesai hingga tahun 2019 mendatang.

"Saat ini, kami berusaha semaksimal mungkin, dalam waktu singkat pembangunan pinggiran Sungai Kapuas sudah bisa terwujud. Sehingga ke depannya pembangunan yang sudah terwujud itu bisa menjadi pemicu pembangunan lainnya," kata Edi.

Bedanya, nantinya penataan kawasan pinggir Sungai Kapuas akan cukup konsisten sesuai dengan kaidah-kaidah perencanaan pembangunan Kota Pontianak ke depannya. "Sehingga pada akhirnya pembangunan-pembangunan tersebut nantinya memenuhi standar-standar nasional maupun internasional dalam mewujudkan penataan Sungai Kapuas yang modern," ujarnya.

Sehingga ke depannya, tercipta pembangunan "waterfront city" Kota Pontianak berwajah baru dalam mendongkrak minat wisatawan lokal, nasional maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Pontianak, kata Edi.


(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015