Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Barat Sustyo Iriyono menyatakan terpantau sebanyak 21 titik api yang tersebar di beberapa kabupaten di Kalbar, Senin (13/7).

"Titik api tersebut terpantau melalui satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), terbanyak di Kabupaten Sintang sebanyak lima titik api, disusul Ketapang empat titik api, Sambas, Kubu Raya, dan Sekadau masing-masing dua titik, serta Kapuas Hulu, Kota Pontianak dan Singkawang masing-masing satu titik api," kata Sustyo Iriyono di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan secara umum titik api yang terpantau di Kalbar mengalami penurunan setelah kunjungan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya di Kalbar beberapa waktu lalu.

"Karena kami dengan beberapa instansi terkait dan Yayasan Pemadam Kebakaran milik swasta secara gotong royong memadamkan kebakaran hutan dan lahan apabila terpantau oleh satelit NOAA," katanya.

Kepala BKSDA mengimbau masyarakat Kalbar umumnya agar tidak membuka lahan atau membersihkan lahan pertanian mereka dengan cara dibakar, sehingga tidak berdampak pada kabut asap yang kini sudah sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas lainnya.

"Hingga saat ini, belum terdata pihak perkebunan yang melakukan pembakaran dalam membersihkan lahan perkebunannya. Meskipun dalam pantauan NOAA misalnya ada lokasi titik api di titik koordinat perkebunan, setelah kami lakukan pengecekan ternyata di luar perkebunan," katanya.


(U.A057/R007)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015