Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid mengecam keras pertikaian antarkelompok di Kabupaten Tolikara, Papua, karena kebebasan beragama dijamin UUD 45.
 "Kebebasan beragama dan menjalankan ibadah dijamin oleh konstitusi negara ini. Siapa pun dan atas nama apa pun tidak boleh ada yang mengganggu, apalagi sampai membakar tempat ibadah," kata Nusron Wahid, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
 Selain mushola, beberapa kios dan rumah warga juga dibakar oleh pelaku tak bertanggung jawab tersebut.
"Polisi harus mengusut tuntas aksi tersebut agar tidak melebar ke konflik dan kerusuhan yang mengatasnamakan agama," kata Nusron.
Sekelompok orang tak dikenal membakar mushola di Tolikara ketika jamaah di dalamnya bersiap Sholat Idul Fitri. Atas kejadian itu, warga yang hendak melakukan sholat Ied di Lapangan Koramil Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa.
Menurut Nusron, meski peristiwa itu tidak memakan korban jiwa maupun korban luka, sangat nyata tindakan itu melukai kehidupan umat beragama.
Untuk itulah, meskipun kondisinya saat ini sudah kondusif,  aparat keamanan harus mengusut pelaku untuk mempertanggungjawabkannya di hadapan hukum.
"Jangan sampai ini meluas menjadi konflik agama. Hukum harus ditegakkan, dan negara wajib menjamin warganya dalam menjalankan ibadah," ujar Nusron yang juga menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Nusron mengatakan kasus pembakaran mushola serta beberapa kios dan rumah harusnya tidak terjadi. Apalagi, saat ini sedang momentum lebaran yang harusnya saling memaafkan. Oleh karena itu, dirinya menilai tindakan tersebut sebagai perbuatan yang tidak bisa ditoleransi.
"Sungguh mengusik rasa ketenangan sebagai sebuah bangsa," tukasnya.
Atas kasus tersebut, Nusron melihatnya sebagai pembelajaran bagi bangsa Indonesia, bahwa tidak ada tirani minoritas dan diktator mayoritas. Yang mayoritas, kata dia, tidak boleh semena-mena.
"Harus ada empati. Yang di basis Islam mayoritas Muslim tidak boleh sewenang-wenang, juga non Muslim yang mayoritas di basisnya jangan semena-mena," tegas Nusron.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015