Bandung (Antara Kalbar) - Patung ukir solderan khas Subang menembus pasar internasional baik di Eropa maupun Amerika.

"Konsumen di luar negeri banyak yang suka patung ukir solderan ini seperti dari Amerika, Belanda dan Inggris. Kebanyakan mereka beli dan dijual kembali," kata pengrajin patung ukir solderan asal Subang, Ruswan, Jumat.

Dia mengatakan jenis patung bebek paling diminati oleh konsumen mancanegara daripada patung jenis lainnya. Sekali pesan bisa mencapai seratus patun dengan membawa foto bebek dengan berbagai pose untuk kemudian ditiru oleh pengrajin di Subang.

"Mereka meminta dua ratus bahkan tiga ratus patung, saya biasanya nerima pesanan seratus patung bebek. Karena butuh waktu seharian untuk menyelesaikan satu patung," katanya.

Dalam pembuatan patung ukir solderan itu kata dia tidak bisa sembarangan dan terburu-buru, harus benar-benar realistis dan detail-detailnya harus jelas.

Ruswan membandrol harga satu patung pesanan ke luar negeri mulai dari Rp125 ribu hingga Rp300 ribu disesuaikan dengan tingkat kesulitan. Pembelian dilakukan dengan membayar uang muka (DP) terlebih dahulu kemudian dilunasi setelah pesanan kelar seluruhnya.

"Selalu ada pemesan yang bayarnya telat bahkan tidak bayar sama sekali, itu sudah sering. Bila bayarnya DP dulu kan enak," katanya Banyak pula konsumen dalam negeri yang memesan seperti dari Subang, Bandung dan Jakarta. Patung elang dan naga yang sangat sering dipesan. Kebanyakan patung yang dibuat berukuran 35 centimeter hingga 50 centimeter, kecuali ukuran yang dipesan konsumen.

Ruswan mampu membuat beragam patung hewan dengan harga yang dipatok untuk pemesan domestik mulai dari Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Namun tetap harga disesuaikan dengan tingkat kesulitan. Patung ukir terbuat dari kayu lame yang dikeringkan selama seminggu. Pasokan kayu lame membutuhkan 10 kubik perlima bulan.

"Kayu dipasok dari toko bangunan, kalau disana tidak ada, biasanya saya cari ke petani yang punya kayu lame," katanya.

Selama ini persediaan kayu lame menurun sementara modal yang butuhkan besar. Di Subang khususnya banyak pengrajin patung ukir yang membutuhkan pasokan kayu lame yang banyak. Di sini peran pemerintah sangat dibutuhkan.

"Saya menyadari begitu besar potensi budaya di Subang, salah satunya pengrajin patung ukir ini, selain menambah budaya khas Subang juga meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Subang," katanya menambahkan.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015