Sanggau (Antara Kalbar) - Sejumlah elemen di Kota Sanggau menyoroti keberadaan puluhan truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) untuk pasokan wilayah Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu yang berlalu lalang di kawasan Jalan Pangsuma, Kelurahan Beringin, Kota Sanggau sejak beberapa pekan belakangan ini.
    Pasalnya, keberadaan truk tangki mengangkut BBM untuk pasokan Depot Sintang yang melakukan bongkar-muat di pelabuhan sementara di kawasan itu, sangat membahayakan pengguna jalan dan warga setempat.
    "Ruas Jalan Pangsuma itu sempit dan padat perumahan serta aktivitas warga. Jelas itu sangat membahayakan pengguna jalan maupun warga setempat,” ujar Ketua Pemuda Muhamadyah Kabupaten Sanggau, Abdul Rahim SH.
    Menurut Rahim, truk yang melintas di kawasan tersebut berukuran besar dan bertonase besar pula. Sehingga, jelas akan berdampak dengan daya tahan ruas jalan tersebut, yang sekarang ini dibeberapa titik sudah menunjukkan kerusakan.
    "Selain itu, lokasi untuk melaksanakan bongkar muat itu, tak jauh dari permukiman warga dan hanya puluh meter dengan bangunan SD Nomor 05. Jelas, kondisi ini sangat membahayakan warga sekitar dan bahkan anak-anak sekolah. Jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan, terlebih lagi yang dibongkar itu merupakan BBM yang mudah terbakar," ungkapnya.
   Rahim juga mempertanyakan izin pelabuhan tersebut. Sebab menurutnya, aktivitas bongkar muat terlebih lagi BBM dalam jumlah besar, sudah semestinya memiliki izin.
    "Jangan sampai, BBM yang dimuat itu untuk wilayah lain. Lantas kerusakan jalan dan berbagai resiko lain ditanggung Kabupaten Sanggau. Inikan lucu nama nya, jelas tak mendatangkan manfaat bagi Kabupaten Sanggau," bebernya.
   Mencermati kondisi itu, Rahim menyarankan, agar Depot Pertamina Sintang itu melaksanakan bongkar-muat BBM jauh dari permukiman warga guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan ataukah di kawasan Sungai Batu yang berada di bagian hilir Kota Sanggau. Saat konfirmasi kepada pihak Depot Pertamina di pelabuhan sementara terletak di kawasan jalan Pangsuma itu, tak bisa dilaksanakan, karena pimpinan berada di Sintang.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015