Sanggau (Antara Kalbar) - Selama digelarnya Operasi Ketupat Tahun 2015, tercatat telah terjadi empat kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Sanggau dengan korban jiwa dua orang dan tiga luka berat.
    "Ada dua orang tewas dan dua lainnya mengalami luka berat, selama dilaksanakan operasi Ketupat lalu," tegas Kanit Laka Polres Sanggau, AIPTU Sukadi.
    Ditambahkan, kasus kecelakaan lalu lintas selama operasi ketupat terjadi di kawasan Sosok, Tayan Hulu. Korban rata-rata pengendara pada usia produktif yakni 17-35 tahun. Sementara, penyebab kecelakaan karena faktor kesalahan pengendara sendiri, karena kehilangan kontrol saat berkendaraan.
    "Kecelakaannya ada yang karena kelelahan, mengantuk dan faktor jalan juga," ujar dia.
    Adapun kecelakaan itu terjadi, dikatakan Sukadi melibatkan kendaraan roda dua dan roda empat. "Ada truk yang lagi parkir, ditabrak motor dari belakang. Sesama sepeda motor dan sepeda motor dan mobil pribadi," ucap dia.
    Merunut pada data tahun 2014 lalu, selama operasi Ketupat hanya ada satu kasus kecelakaan lalu lintas. Sukadi mengatakan, untuk menekan jumlah kecelakaan lalu lintas pihaknya akan mengupayakan membuat rekayasa lalu lintas. "Kalau menghilangkan mungkin tidak akan bisa, tetapi kami akan membuat jalan keluar setidaknya agar ada perubahan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas ini," paparnya.
    Selain itu, secara keseluruhan selama enam bulan tahun 2015 ini sudah terjadi 32 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari kasus kecelakaan lalu lintas tersebut 19 orang meninggal dunia, 21 orang luka berat dan 12 orang mengalami luka ringan.
    Kecelakaan lalu lintas ini sebagian besar melibatkan pekerja swasta dan pelajar dengan pemicu utama human error. "Akibat kesalahan pengendara, ada tikungan nyelip kendaraan lain," timpalnya.
    Sebagian besar korban meninggal merupakan pengendara sepeda motor. Rata-rata korban kecelakaaan lalu lintas banyak yang tidak memakai helm saat berkendara. "Banyak yang tidak memakai helm, apalagi yang di kecamatan-kecamatan," ujarnya.
    Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada dan berharap kepada orang tua agar lebih bijak dalam memberikan izin anak-anaknya mengendarai sepeda motor.
    "Para orang tua kalau sayang anak bukan berarti memberikan kendaraan. Dan untuk pengendara lainnya, kita imbau untuk selalu memperhatikan kelengkapan dan perlengkapan dalam berkendaraan dan selalu mematuhi aturan yang ada," ujar dia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015