Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat mencatat produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) di provinsi itu pada triwulan II tahun 2015, naik sebesar 2,18 persen dibanding triwulan sebelumnya, sementara tingkat nasional naik 2,34 persen.

"Untuk pertumbuhan produksi `year on year` IBS di Kalbar triwulan II tahun 2015 di Kalbar mengalami peningkatan dibanding triwulan yang sama tahun 2014, yakni sebesar 8,04 persen, dan tingkat nasional 5,44 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kalbar, Badar di Pontianak, Selasa.

Badar menjelaskan, untuk pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) di Kalbar triwulan II tahun 2015 juga meningkat dibanding dengan triwulan I tahun 2015, yaitu sebesar 4,48 persen, sementara IMK tingkat nasional juga meningkat 5,09 persen.

"Pertumbuhan IMK triwulan II untuk (year on year) tahun 2015 tumbuh sebesar 8,45 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional yang tumbuh sebesar 4,57 persen," ungkap Badar.

Ia menambahkan jenis industri yang mengalami pertumbuhan produksi pada triwulan II tahun 2015 dibanding triwulan sebelumnya, yakni terjadi pada industri makanan yang naik sebesar 2,30 persen, serta industri kayu, barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya naik 0,64 persen.

Kemudian produksi jenis karet, barang dari karet dan plastik mengalami penurunan sebesar 0,14 persen, kata Badar.

"Apabila dibanding triwulan II tahun 2014 pada triwulan II tahun 2015, ada tiga sektor industri mengalami peningkatan, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada industri makanan naik 8,98 persen; diikuti industri kayu, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya 0,83 persen; kemudian industri karet, dan plastik berada di urutan ketiga, dengan tumbuh sebesar 0,35 persen," kata Badar.

Untuk produksi IMK triwulan II tahun 2015 paling tinggi berada pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 12,50 persen, urutan kedua industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya tumbuh 11,53 persen, dan ketiga berada pada industri kayu, barang anyaman dari bambu dan rotan tumbuh 10,54 persen, kata Badar.



(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015