Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Chatrine Oktaviana, 19, memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri setelah mengetahui sang paman yang begitu dekatnya meninggal dunia. Tragisnya, kematian Oktaviana membuat sang ibu menjadi shock dan sempat meminum racun serangga.
Kejadian pada Senin (3/8) di kediaman Oktaviana, di Dusun Landau Mumbung, Desa Siyai, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, membuat keluarganya sedih. Oktaviana sendiri masih tercatat sebagai mahasiswi semester tiga STKIP Melawi.
Sang ayah Yosep (64), dalam kondisi sedih, menceritakan kejadiannya. Pada Senin (3/8) dilakukan sembahyang misa arwah pamannya yang dimakam paginya. Saat keluarganya melaksanakan misa itulah korban permisi pulang.
"Ketika selesai sembahyang, saya dan ibunya Ayang Pena (35) pulang ke rumah sekitar pukul 07.00WIB. Ketika membuka pintu melihat anak saya Oktaviana sudah tergantung dengan tali nilon. Sayapun langsung merangkul dan menyuruh ibunya melepaskan tali di lehernya,†ungkapnya.
Kemudian setelah korban diturunkan, Yosep pun keluar rumah meminta pertolongan warga. "Ketika saya kembali ke rumah setelah manggil meminta pertolongan warga, melihat ibunya sedang meneguk racun rumput. Saya langsung merampasnya," ceritanya.
Setelah meneguk racun rumput Ayang Pena langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Melawi.
"Ibunya langsung dibawa ke RSUD Melawi.sementara anak saya nyampai Pinoh sekitar pukul 10.00 WIB. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan melakukan visum," terangnya.
Yosep menceritakan, ia bersama keluarganya termasuk anaknya pergi ke Landau Mumbung karena liburan dan pulang kampung.
"Pada saat liburan itu abang dari ibu Oktaviana ini meninggal. Pamannya ini memang sangat dekat dengan anak saya," ucapnya.
Sementara usai dilakukan visum di RSUD Melawi, dr. Rudyanto mengatakan hasil visum tidak menemukan tanda-tanda kekerasan seperti luka dan memar. Hanya bekas tali gantung diri. "Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan, hanya bekas tali gantung diri saja," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Kejadian pada Senin (3/8) di kediaman Oktaviana, di Dusun Landau Mumbung, Desa Siyai, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, membuat keluarganya sedih. Oktaviana sendiri masih tercatat sebagai mahasiswi semester tiga STKIP Melawi.
Sang ayah Yosep (64), dalam kondisi sedih, menceritakan kejadiannya. Pada Senin (3/8) dilakukan sembahyang misa arwah pamannya yang dimakam paginya. Saat keluarganya melaksanakan misa itulah korban permisi pulang.
"Ketika selesai sembahyang, saya dan ibunya Ayang Pena (35) pulang ke rumah sekitar pukul 07.00WIB. Ketika membuka pintu melihat anak saya Oktaviana sudah tergantung dengan tali nilon. Sayapun langsung merangkul dan menyuruh ibunya melepaskan tali di lehernya,†ungkapnya.
Kemudian setelah korban diturunkan, Yosep pun keluar rumah meminta pertolongan warga. "Ketika saya kembali ke rumah setelah manggil meminta pertolongan warga, melihat ibunya sedang meneguk racun rumput. Saya langsung merampasnya," ceritanya.
Setelah meneguk racun rumput Ayang Pena langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Melawi.
"Ibunya langsung dibawa ke RSUD Melawi.sementara anak saya nyampai Pinoh sekitar pukul 10.00 WIB. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan melakukan visum," terangnya.
Yosep menceritakan, ia bersama keluarganya termasuk anaknya pergi ke Landau Mumbung karena liburan dan pulang kampung.
"Pada saat liburan itu abang dari ibu Oktaviana ini meninggal. Pamannya ini memang sangat dekat dengan anak saya," ucapnya.
Sementara usai dilakukan visum di RSUD Melawi, dr. Rudyanto mengatakan hasil visum tidak menemukan tanda-tanda kekerasan seperti luka dan memar. Hanya bekas tali gantung diri. "Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan, hanya bekas tali gantung diri saja," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015