Sungai Raya, Kalbar, (Antara Kalbar) - Presiden Joko Widodo ikut mendorong percepatan pembangunan Bandara Supadio Pontianak untuk meningkatkan perekonomian Kalimantan Barat.
"Kalbar memang memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan perekonomiannya. Dengan percepatan pembangunan Bandara Supadio ini, pastinya akan bisa mendorong percepatan perekonomian Kalbar," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau Bandara Supadio Pontianak, sebelum bertolak ke Jakarta, Minggu.
Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan meninjau bandara tersebut sekaligus melihat papan rencana proyek yang jelaskan oleh Dirut PT Angkasa Pura II.
Ia juga mendapatkan informasi bahwa pengembangan bandara itu saat ini akan dilanjutkan pada tahap kedua, dimana nantinya bandara tersebut luasnya 332,39 hektare.
"Saya akan meminta kepada Dirut Angkasa Pura II dan Kementrian BUMN serta Kementrian Perhubungan untuk mempercepat pembangunannya, karena akan banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kalbar, setelah bandara ini selesai," tuturnya.
Ditempat yang sama, Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, secara umum Pontianak, Kalbar memiliki tiga kekuatan utama untuk percepatan pembangunan bandara Supadio.
Pertama, dari letak strategis Kota Pontianak yang dapat menjadi garda terdepan untuk pengembangan sektor pariwisata karena dekat dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya.
"Untuk itu pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah agar pengembangannya bisa sesuai dengan kegunaan bandara ini," katanya.
Kedua, lanjutnya, Pontianak dan Kalbar umumnya memiliki potensi ekonomi yang sangat bagus dan itu didukung oleh kultur masyarakat, geografis dan SDA nya juga sangat baik. Makanya Bandara Supadio saat ini menjadi salah satu bandara yang pertumbuhan penumpang dan cargonya sangat cepat.
Gejala-gejala seperti itu, katanya juga harus diperhatikan dengan baik, agar berbagai potensi yang ada bisa ditangkap oleh Angkasa Pura maupun maskapai penerbangan.
"Ketiga, hubungan antara Angkasa Pura dengan Lanud Supadio juga sangat baik selama ini dan ini juga menjadi salah satu kelebihan yang harus diperhatikan karena sangat erat sekali kaitannya dengan keamanan bandara," kata Budi Karya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Kalbar memang memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan perekonomiannya. Dengan percepatan pembangunan Bandara Supadio ini, pastinya akan bisa mendorong percepatan perekonomian Kalbar," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau Bandara Supadio Pontianak, sebelum bertolak ke Jakarta, Minggu.
Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan meninjau bandara tersebut sekaligus melihat papan rencana proyek yang jelaskan oleh Dirut PT Angkasa Pura II.
Ia juga mendapatkan informasi bahwa pengembangan bandara itu saat ini akan dilanjutkan pada tahap kedua, dimana nantinya bandara tersebut luasnya 332,39 hektare.
"Saya akan meminta kepada Dirut Angkasa Pura II dan Kementrian BUMN serta Kementrian Perhubungan untuk mempercepat pembangunannya, karena akan banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kalbar, setelah bandara ini selesai," tuturnya.
Ditempat yang sama, Dirut PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, secara umum Pontianak, Kalbar memiliki tiga kekuatan utama untuk percepatan pembangunan bandara Supadio.
Pertama, dari letak strategis Kota Pontianak yang dapat menjadi garda terdepan untuk pengembangan sektor pariwisata karena dekat dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya.
"Untuk itu pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah agar pengembangannya bisa sesuai dengan kegunaan bandara ini," katanya.
Kedua, lanjutnya, Pontianak dan Kalbar umumnya memiliki potensi ekonomi yang sangat bagus dan itu didukung oleh kultur masyarakat, geografis dan SDA nya juga sangat baik. Makanya Bandara Supadio saat ini menjadi salah satu bandara yang pertumbuhan penumpang dan cargonya sangat cepat.
Gejala-gejala seperti itu, katanya juga harus diperhatikan dengan baik, agar berbagai potensi yang ada bisa ditangkap oleh Angkasa Pura maupun maskapai penerbangan.
"Ketiga, hubungan antara Angkasa Pura dengan Lanud Supadio juga sangat baik selama ini dan ini juga menjadi salah satu kelebihan yang harus diperhatikan karena sangat erat sekali kaitannya dengan keamanan bandara," kata Budi Karya.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015