Mukomuko (Antara  Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan anggaran untuk alih fungsi seluas 1.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit petani di daerah itu menjadi sawah.

"Anggarannya sudah diajukan ke pemerintah pusat sebesar Rp7,5 juta per hektare," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Elxandi, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, instansi itu pernah mengajukan anggaran optimasi lahan sawah untuk alihfungsi lahan perkebunan kelapa sawit petani setempat menjadi sawah tetapi anggarannya tidak cukup.

Ia mengatakan, anggaran untuk optimasi lahan sawah sebesar Rp1,250,000 per hektare. Anggaran itu terlalu minim digunakan alihfungsi lahan kepala sawit ke sawah.

"Alihfungsi lahan perkebunan kelapa sawit ke sawah tidak hanya cukup untuk biaya pengolahan, pembelian pupuk, dan benih padi saja tetapi juga butuh biaya untuk penebangan pohon sawit. Jadi petani tidak mau menerima anggaran sekecil itu," ujarnya.

Untuk itu, katanya, pihaknya mengajukan anggaran lebih besar untuk itu. Agar cukup untuk biaya penebangan pohon kelapa sawit petani.

Lahan yang sudah siap itu seluas 1.000 hektare di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Manjuto, dan Kecamatan XIV Koto dan sebagian kecil di Kecamatan Teramang Jaya dan Selagan Raya.

"Lahan perkebunan kelapa sawit di irigasi teknis itu awalnya sawah yang tidak dapat pengairan dari irigasi sehingga petani menanam sawit. Sekarang mereka ingin mengalihfungsikan ke sawah lagi," ujarnya.

Ia menerangkan, salah satu alasan petani setempat ingin mengalihfungsikan lahan persawahannya ke sawah karena pendapatan petani padi sawah lebih besar dibandingkan sawit.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015