Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa event kebudayaan dalam memeriahkan peringatan titik kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa.

"Selain pegelaran berbagai event kebudayaan, kami juga akan menghadirkan hal yang baru dalam memeriahkan peringatan titik kulminasi matahari tanggal 21 - 23 September 2015," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.

Hal yang baru tersebut, yakni pihaknya bekerja sama dengan para teknisi untuk membuat bayangan pada puncak kulminasi matahari itu menjadi jelas, sehingga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang menancapkan tongkat lalu tongkat itu tanpa bayangan pada puncak titik kulminasi matahari, katanya.

"Apalagi sekarang suasananya sudah berbeda karena ada plaza yang saat ini dikembangkan dengan konsep 'Khatulistiwa Park' dalam menyediakan berbagai sarana hiburan dan tempat bermain masyarakat," ungkapnya.

Sehingga dengan adanya penambahan sarana Khatulistiwa Park, berbagai atraksi seni dan budaya yang setiap tahun digelar menjadi tampil lebih menarik lagi dibanding sebelumnya, kata Edi.

Peristiwa titik kulminasi matahari merupakan fenomena alam ketika matahari tepat berada digaris khatulistiwa, pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi terutama di kawasan Tugu Khatulistiwa.

Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan September. Peristiwa alam itu menjadi kegiatan tahunan Kota Pontianak guna menarik kedatangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Kulminasi matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia, yakni pada tanggal 21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal 21-23 September jam pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.

Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak. Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.

Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil. Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.

Sehingga itu menjadi ciri khusus. Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015