Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyetujui atau sependapat dengan Menko Maritim untuk menaikkan tarif sewa kontainer yang menginap di pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Pontianak.

"Saya sependapat dengan Menko Maritim, untuk menaikkan tarif sewa kontainer yang menginap di pelabuhan, bila perlu dinaikkan 10 kali lipat dari yang saat ini berlaku," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, saat ini para pelaku usaha yang menyimpan barang-barangnya di pelabuhan, enggan menyimpan di gudang-gudang di luar area pelabuhan.

"Menaikkan harga sewa tempat penyimpanan kontainer di pelabuhan tersebut, maka pelaku usaha diyakininya tidak akan membiarkan kontainer-kontainer itu menginap lebih lama di pelabuhan sehingga mereka akan memanfaatkan gudang-gudang untuk menyimpan barang-barang miliknya," katanya.

Menurut dia, kalau kontainer-kontainer itu lama di pelabuhan, mereka yang bergerak di sektor pergudangan tidak dimanfaatkan untuk penyimpanan barang-barang itu. Hal ini menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di sektor pergudangan.

Untuk pengamanan dan percepatan arus keluar masuk barang, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan memberikan kelonggaran dengan mengizinkan beberapa kompleks pergudangan di dalam kota terutama di kawasan pinggiran kota.

"Pemkot yang membuat infrastrukturnya baik jalan maupun drainasenya. Ini kita lakukan supaya ketersediaan barang kebutuhan pokok itu terjamin dengan adanya gudang-gudang itu," ungkapnya.

Sutarmidji menambahkan sebelumnya dirinya pernah memberikan masukan kepada Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino supaya mengganti GM PT Pelindo II Pontianak karena dinilai kinerjanya lamban dan aktivitas bongkar muat di pelabuhan tidak lancar.

"Kendati masukan saya tidak dikabulkan, tetapi ada perbaikan-perbaikan sehingga Pelabuhan Pontianak itu untuk dwelling timenya biasanya sekitar empat hingga lima hari, kini sudah bisa dipacu menjadi tiga hari. Saya minta itu ditekan terus, bila perlu cukup sehari," katanya.

Bahkan, menurut dia, dirinya pernah mengancam akan melaporkan ke pihak terkait apabila crane yang digunakan di Pelabuhan Pontianak itu crane bekas. Namun ternyata crane yang digunakan semuanya crane baru.

"Kalau dulu kapal nunggu crane, sekarang crane nunggu kapal. Dan aktivitas di pelabuhan sekarang sudah lancar, begitu kapal datang, langsung bongkar," kata Sutarmidji.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015