Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Dwi Putra Sumarna mengatakan pihaknya akan mengusulkan pembenahan beberapa cagar budaya yang ada di kota itu kepada Kementerian terkait.

"Seperti yang kita ketahui, di Singkawang ini terdapat banyak cagar budaya. Hanya saja, kondisinya yang tidak memungkinkan dan perlu dilestarikan, terlebih untuk membenahinya, Pemerintah Kota Singkawang terkendala masalah dana," kata Dwi Putra di Singkawang, Rabu.

Untuk itulah, dirinya akan berupaya untuk mengusulkan bantuan ke Kementerian PU RI agar cagar budaya di Singkawang bisa dibenahi.

"Sekarang ini Menteri PU mulai `concern` terhadap barang-barang cagar budaya. Mudah-mudahan anggota DPRD Singkawang juga ada respons untuk meminta dana bantuan kepada Kementerian PU untuk membenahi cagar budaya yang ada di Singkawang," katanya setengah berharap.

Tujuannya, lanjutnya, di samping punya nilai sejarah, juga bisa menjadi daya tarik orang luar untuk mengunjungi Singkawang.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya, sedikitnya ada 34 cagar budaya yang merupakan aset Singkawang. Cagar Budaya tersebut, adalah seperti Bangunan Rumah Kuno keluarga Tjhia Hiap Seng (Marga Tjhia), Kelenteng Tri Dharma Bumi Raya, Residentientieleafdeling (mess daerah), Gereja Santo Fr Asisi Singkawang, Gedung Sositeit (Gedung Pancasila), Vetor/Cpntroleur Afdeling (Disbudparpora), Rumah Petinggi Belanda 1, Masjid Raya (Single Minaret), Rumah Petinggi Belanda 2, Rumah Petinggi Belanda 3, Rumah Petinggi Belanda 4, Susteran SFIC, Rumah Kapitan Cina, Kelenteng Yap Thian Thie, Kelenteng Tsa Pe Kong, Landraad (Kantor Kebersihan), SMA Talenta, Gedung FKPPI, Perpustakaan Daerah, RS Santo Vincentius, Bioskop Kota Indah, Rumah Eiger, Rumah Kapitan Tambi, Kantor Pos, RS DKT, Pratiwi Computer House, Kantor Polisi Militer, Asrama Pelajar Nyarungkop, Gereja Nyarungkop, Komplek Sekolah Bruder, Komplek Sekolah Susteran, Eks Gedung Kartini, Kelenteng Dewi Samudera, dan Algemene Nederland Indie Elektrische Matscpij (ANIEM).

"Sementara yang lainnya, bukan merupakan aset Singkawang. Contohnya, Gedung KKI, yang sampai sekarang ini merupakan milik Menkumham dan rumah perwira tentara Kelurahan Sekip Lama juga merupakan milik TNI," katanya.

(KR-RDO/N005)





Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015