Sekadau (Antara Kalbar) - Pelaksanaan pemilihan umum mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan tatanan pemerintahan. Sebagai puncak demokrasi, pemilu mestinya berlangsung dengan baik dan tidak keluar jalur serta berjalan sesuai dengan mekanisme berlaku.
    "Karena itu, kita mengharapkan pelaksanaan pemilukada tahun 2015 dapat berjalan sesuai mekanisme yang berlaku. Sangat berbahaya jika proses demokrasi sampai rusak. Kalau salah urus, demokrasi bisa rusak. Kalau proses demokrasinya rusak, takutnya muncul kesewenang-wenangan dan otokrasi," kata Sekda Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon saat menghadiri rapat pleno KPU Sekadau.
    Menurut mantan Sekcam Belitang Hilir itu, munculnya kepemimpinan yang otokrasi bukan tidak mungkin jika dalam proses demokrasi disertai praktik-praktik politik yang tidak sesuai koridornya.
    "Biar kan masyarakat memilih sendiri calon pemimpin yang paling baik menurut mereka tanpa doktrinisasi ataupun iming-iming sesuatu. Biar rakyat pilih sendiri pemimpinnya," kata Yohanes Jhon.
   Ia sepakat bahwa pelaksanaan pemilukada semestinya pun berlangsung santun. Sekecil mungkin potensi anarkisme harus dihindari. Mematuhi aturan yang berlaku, rapi, terstruktur, serta aman dan tertib adalah jalan menuju proses demokrasi yang hakiki.
   "Aturan-aturan pemilu sangat banyak. Aturan itu yang jadi pedoman dan dipatuhi, rapi, dan tertib. Setiap kandidat yang berikrar maju dalam Pilkada sudah pasti membawa visi dan misi masing-masing," kata dia.
    Ia meyakini tiap-tiap kandidat punya tujuan yang sama, yakni membangun Bumi Lawang Kuari. "Saya yakin kandidat yang maju ini baik-baik semua, putra terbaik bangsa. Jadi biar rakyat yang memilih," pungkasnya.



Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015