Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Mulyadi mengimbau anak-anak sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMP/sederajat agar belajar di rumah, menyusul keputusan diliburkannya aktivitas belajar di sekolah sebagai dampak semakin tebalnya kabut asap.
"Dengan diliburkannya aktivitas belajar di sekolah bagi anak TK-SMP/sederajat, mereka harus menggantinya dengan belajar di rumah agar tidak jauh ketinggalan dan bukannya malah banyak bermain di luar rumah," kata Mulyadi di Pontianak, Kamis.
Sementara para siswa dan siswi SMA/sederajat tidak diliburkan, karena selain fisik mereka sudah kuat, dikhawatirkan apabila mereka diliburkan bukannya malah berada di rumah, tetapi keluyuran di luar, kata Mulyadi.
"Libur sekolah ini mulai dilakukan Kamis (10/9) hingga Sabtu (12/9) dan Senin (14/9) kembali belajar seperti biasa, kalau kondisi ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) sudah membaik. Tetapi kalau malah semakin memburuk, kemungkinan liburnya akan diperpanjang," ungkapnya.
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak, Pratikno mengatakan kondisi ISPU di Pontianak dan sekitarnya, hari ini sudah masuk kategori sangat berbahaya.
"Kondisi ini sangat berbahaya bagi anak-anak yang usia sekolah dasar ke bawah, dan untuk orang dewasa juga tidak disarankan melakukan aktivitas di luar ruangan. Kalaupun terpaksa keluar sebaiknya menggunakan masker," katanya.
Kondisi ISPU saat ini sudah mencapai 722 PM ke atas atas kategori sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kategori ISPU yakni mulai dari 0 - 50 PM kategori baik; 51 - 100 PM sedang; 101 - 199 tidak sehat; 200 - 299 PM sangat tidak sehat; dan 300 - 500 PM kategori berbahaya.
"Data ISPU tersebut hasil pemantauan kami pukul 10.00 WIB hari ini," ungkapnya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Dengan diliburkannya aktivitas belajar di sekolah bagi anak TK-SMP/sederajat, mereka harus menggantinya dengan belajar di rumah agar tidak jauh ketinggalan dan bukannya malah banyak bermain di luar rumah," kata Mulyadi di Pontianak, Kamis.
Sementara para siswa dan siswi SMA/sederajat tidak diliburkan, karena selain fisik mereka sudah kuat, dikhawatirkan apabila mereka diliburkan bukannya malah berada di rumah, tetapi keluyuran di luar, kata Mulyadi.
"Libur sekolah ini mulai dilakukan Kamis (10/9) hingga Sabtu (12/9) dan Senin (14/9) kembali belajar seperti biasa, kalau kondisi ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) sudah membaik. Tetapi kalau malah semakin memburuk, kemungkinan liburnya akan diperpanjang," ungkapnya.
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio Pontianak, Pratikno mengatakan kondisi ISPU di Pontianak dan sekitarnya, hari ini sudah masuk kategori sangat berbahaya.
"Kondisi ini sangat berbahaya bagi anak-anak yang usia sekolah dasar ke bawah, dan untuk orang dewasa juga tidak disarankan melakukan aktivitas di luar ruangan. Kalaupun terpaksa keluar sebaiknya menggunakan masker," katanya.
Kondisi ISPU saat ini sudah mencapai 722 PM ke atas atas kategori sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kategori ISPU yakni mulai dari 0 - 50 PM kategori baik; 51 - 100 PM sedang; 101 - 199 tidak sehat; 200 - 299 PM sangat tidak sehat; dan 300 - 500 PM kategori berbahaya.
"Data ISPU tersebut hasil pemantauan kami pukul 10.00 WIB hari ini," ungkapnya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015