Sekadau (Antara Kalbar) - Kabut asap yang melanda wilayah Kabupaten Sekadau kini semakin parah. Kepekatan asap meningkat hampir dua kali lipat dari sepekan lalu.
    Bahkan, jarak pandang kini hanya sejauh lebih kurang seratus meter. Di jalur sungai, jarak pandang paling jauh 70 meter. Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau menetapkan kadar asap sudah sampai pada level tidak sehat dan berpotensi mengganggu kesehatan.
    “Kabut asap sempat menipis setelah hujan turun untuk beberapa saat. Namun, hujan lokal hanya mengguyur beberapa wilayah saja, seperti daerah Belitang dan sebagian wilayah Seberang Kapuas. Hujan lokal yang turun hanya sebentar sedikit mengurangi kepekatan asap untuk sementara waktu. Namun, beberapa hari kemudian kabut asap kembali ke level membahayakan kesehatan. Kemarin ada laporan hujan di daerah Belitang," kata Kepala BPBD Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi.
    Dia melanjutkan, dari pantauan satelit wilayah Sekadau sejauh ini tidak terlihat adanya titik api (hot spot). Walaupun tidak memproduksi hot spot, namun itu tidak menjamin suatu wilayah bebas dari serbuan asap. Asap yang meliputi langit Sekadau berasal dari daerah lain alias asap kiriman.
    Asap datang akibat terbawa tiupan angin yang berhembus dari arah timur ke barat. Tiupan angin inilah yang menyebabkan asap menumpuk di Bumi Lawang Kuari.
    "Hotspot kita minim sekali, hari Selasa kemarin bahkan nol. Asap ini disebabkan oleh arah angin dari timur ke barat, jadi asap ke Sekadau ini kiriman dari daerah lain," ujar dia.
    Sementara itu di lapangan, kabut asap yang tak kunjung reda memantik keprihatinan dari berbagai pihak. Setelah BPBD yang bekerjasama dengan pihak kepolisian, TNI dan PMI membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat, aksi serupa diikuti elemen masyarakat lainnya, termasuk salah satu partai politik.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015