Yogyakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sanggau mendukung penuh pentas seni dan budaya Dayak se-Kalimantan (PSBDK) yang kali ini sudah ke-XIII di Yogyakarta.
Pada event tahunan yang berlangsung di Taman Budaya Yogjakarta itu, dihadiri Bupati Sanggau, Paolus Hadi S Ip, M Si, Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M Si yang juga merupakan ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten, para pengurus DAD kecamatan se Kabupaten Sanggau, para kepala SKPD Sanggau dan ratusan mahasiswa se Kalimantan.
Sebelum dilaksanakan pembukaan pada Kamis (1/10), terlebih dahulu digelar karnaval menggelilingi sebagian kota Yogyakarta. Bahkan, ruas jalan Malioboro sempat macet total selama dua jam.
Kegiatan ini dibuka Kepala Taman Budaya Yogyakarta Diah Tutuko mewakili Gubernur DIY Sri Hamengku Buwono X. Sebelumnya diawali sambutan ketua panitia, ketua Sekber JC Oevang Oeray, ketua alumni JC Oevang Oeray.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengungkapkan, jangan pernah berpikir jika Pemkab Sanggau, tak mendukung kelestarian adat dan budaya serta eksistensi anak muda. "Pemkab Sanggau sangat mendukung berbagai kegiatan budaya dan bukan hanya 100 persen lagi. Jika perlu 1000 persen kami dukung," ujarnya.
Hadi mengaku bangga, para mahasiswa yang rata-rata menempuh ilmu di DIY, mau dan mampu menyebutkan eksistensinya di negeri orang. "Teruslah mengukir sejarah. Tentunya mau menjadikan budaya Dayak menasional dan dikenal masyarakat luar secara luas," ungkapnya.
Sementara Kepala Taman Budaya DIY Diah Tutuko mengatakan, event itu sangat memberikan manfaat psikologis bagi seni budaya Dayak. Disamping itu, merupakan upaya meningkatkan apresiasi bagi masyarakat Dayak. "Kami sangat mendukung kegiatan berbasis budaya. Perbedaan merupakan anugerah Tuhan. Sehingga perlu peran semua pihak agar perbedaan itu menjadi pemersatu mempererat hubungan antar sesama," ungkapnya.
Rangkaian kegiatan itu dilaksanakan pula makan berami (ramai-ramai) dan pembukaan stand pameran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Pada event tahunan yang berlangsung di Taman Budaya Yogjakarta itu, dihadiri Bupati Sanggau, Paolus Hadi S Ip, M Si, Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M Si yang juga merupakan ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten, para pengurus DAD kecamatan se Kabupaten Sanggau, para kepala SKPD Sanggau dan ratusan mahasiswa se Kalimantan.
Sebelum dilaksanakan pembukaan pada Kamis (1/10), terlebih dahulu digelar karnaval menggelilingi sebagian kota Yogyakarta. Bahkan, ruas jalan Malioboro sempat macet total selama dua jam.
Kegiatan ini dibuka Kepala Taman Budaya Yogyakarta Diah Tutuko mewakili Gubernur DIY Sri Hamengku Buwono X. Sebelumnya diawali sambutan ketua panitia, ketua Sekber JC Oevang Oeray, ketua alumni JC Oevang Oeray.
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengungkapkan, jangan pernah berpikir jika Pemkab Sanggau, tak mendukung kelestarian adat dan budaya serta eksistensi anak muda. "Pemkab Sanggau sangat mendukung berbagai kegiatan budaya dan bukan hanya 100 persen lagi. Jika perlu 1000 persen kami dukung," ujarnya.
Hadi mengaku bangga, para mahasiswa yang rata-rata menempuh ilmu di DIY, mau dan mampu menyebutkan eksistensinya di negeri orang. "Teruslah mengukir sejarah. Tentunya mau menjadikan budaya Dayak menasional dan dikenal masyarakat luar secara luas," ungkapnya.
Sementara Kepala Taman Budaya DIY Diah Tutuko mengatakan, event itu sangat memberikan manfaat psikologis bagi seni budaya Dayak. Disamping itu, merupakan upaya meningkatkan apresiasi bagi masyarakat Dayak. "Kami sangat mendukung kegiatan berbasis budaya. Perbedaan merupakan anugerah Tuhan. Sehingga perlu peran semua pihak agar perbedaan itu menjadi pemersatu mempererat hubungan antar sesama," ungkapnya.
Rangkaian kegiatan itu dilaksanakan pula makan berami (ramai-ramai) dan pembukaan stand pameran
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015