Yogyakarta (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M Si meminta mahasiswa Dayak yang menimba ilmu di perantauan harus mampu menunjukan eksistensi dan bisa bersaing dengan yang lainnya.
"Mahasiswa Dayak di rantau harus berani menunjukan diri, tentunya dalam arti positif. Kita berhak untuk maju, untuk itu kita harus kompak," ujar Ontot saat menutup Pentas Seni dan Budaya Dayak se-Kalimantan (PSBDK) ke-XIII, pada Sabtu malam (3/9), di gedung Taman Budaya Yogyakarta.
Diketahui, untuk pergelaran PSBDK kali ini, Kabupaten Sanggau didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraannya.
Ontot meminta para mahasiswa Dayak yang menuntut ilmu di Yogyakarta harus mampu menunjukan kekompakan di negeri orang, dalam memupuk kebersamaan.
"Tampillah menjadi pemuda Dayak yang disegani. Bukan karena ditakuti, tapi karena kita bisa sejajar dengan yang lain," ungkap pria yang juga Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau ini.
Selain itu Ontot berharap, para mahasiswa yang akan pulang ke kampung masing-masing nantinya, mampu menjadi motor penggerak. "Apapun profesinya harus menjadi motor penggerak kedepan," imbuhnya.
Kedepan mahasiswa etnis Dayak harus mampu berdiri bersama dengan suku lain. "Mahasiswa Dayak juga harus bisa membentuk diri menjadi kepribadian yang tegas," timpalnya.
Rangkaian kegiatan PSBDK ini diisi dengan karnaval atau arak-arakan yang sempat membuat kawasan sepanjang ruas jalan Malioboro Yogyakarta macet total.
Masyarakat Yogyakarta terlihat antuasias menyaksikan arak-arakan dengan mengenakan pakaian etnis Dayak.
"Ini sejarah, karnaval cukup menjadi perhatian masyarakat di Yogyakarta ini. Bayangkan jalan Malioboro bisa macet selama 2 jam," terangnya.
Rangkaian malam penutupan ini, disemarakkan dengan berbagai hiburan, mulai dari nyanyian, aneka tarian Dayak.
Seremoni penutupan ini dihadiri para ketua DAD kecamatan se-Kabupaten Sanggau serta para pejabat di lingkungan Pemkab Sanggau.
Saat itupula Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M Si didampingi para ketua DAD dan pejabat di lingkungan Pemkab Sanggau berkondan (menari) diiringi lagu Doleng Do Nado yang dipopulerkan Bupati Sanggau Paolus Hadi S Ip, M Si.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Mahasiswa Dayak di rantau harus berani menunjukan diri, tentunya dalam arti positif. Kita berhak untuk maju, untuk itu kita harus kompak," ujar Ontot saat menutup Pentas Seni dan Budaya Dayak se-Kalimantan (PSBDK) ke-XIII, pada Sabtu malam (3/9), di gedung Taman Budaya Yogyakarta.
Diketahui, untuk pergelaran PSBDK kali ini, Kabupaten Sanggau didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraannya.
Ontot meminta para mahasiswa Dayak yang menuntut ilmu di Yogyakarta harus mampu menunjukan kekompakan di negeri orang, dalam memupuk kebersamaan.
"Tampillah menjadi pemuda Dayak yang disegani. Bukan karena ditakuti, tapi karena kita bisa sejajar dengan yang lain," ungkap pria yang juga Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau ini.
Selain itu Ontot berharap, para mahasiswa yang akan pulang ke kampung masing-masing nantinya, mampu menjadi motor penggerak. "Apapun profesinya harus menjadi motor penggerak kedepan," imbuhnya.
Kedepan mahasiswa etnis Dayak harus mampu berdiri bersama dengan suku lain. "Mahasiswa Dayak juga harus bisa membentuk diri menjadi kepribadian yang tegas," timpalnya.
Rangkaian kegiatan PSBDK ini diisi dengan karnaval atau arak-arakan yang sempat membuat kawasan sepanjang ruas jalan Malioboro Yogyakarta macet total.
Masyarakat Yogyakarta terlihat antuasias menyaksikan arak-arakan dengan mengenakan pakaian etnis Dayak.
"Ini sejarah, karnaval cukup menjadi perhatian masyarakat di Yogyakarta ini. Bayangkan jalan Malioboro bisa macet selama 2 jam," terangnya.
Rangkaian malam penutupan ini, disemarakkan dengan berbagai hiburan, mulai dari nyanyian, aneka tarian Dayak.
Seremoni penutupan ini dihadiri para ketua DAD kecamatan se-Kabupaten Sanggau serta para pejabat di lingkungan Pemkab Sanggau.
Saat itupula Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot M Si didampingi para ketua DAD dan pejabat di lingkungan Pemkab Sanggau berkondan (menari) diiringi lagu Doleng Do Nado yang dipopulerkan Bupati Sanggau Paolus Hadi S Ip, M Si.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015