Putussibau (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kapuas Hulu bersama SatgasPengendalian dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (SPP-KLB) rabies akan melaksanakan penyuluhan ke delapan desa di Kecamatan Mentebah.
   
"Kita laksanakan hari ini tanggal 10-12 Oktober. Tanggal 1-3 Oktober lalu, kita ke 15 desa di Kecamatan Bunut Hulu," terang Maryatiningsih, Kabid Peternakan, Distanak Kapuas Hulu, Sabtu.
     
Dijelaskan Ningsih, panggilan Maryatiningsih, tim PPL-KLB terdiri dari beberapa instansi terkait. Dalam penyuluhan, Satgas dibagi dalam tiga tim. "Untuk jadwal di Mentebah, semua SKPD yang terlibat di Satgas, siap menurunkan stafnya," kata dia.
     
Saat ini kata Ningsih, Satgas PPL-KLB tengah melaksanakan vaksinasi HPR di 6 Desa, dari 15 Desa yang ditargetkan, yakni di Kecamatan Bunut Hulu. "Tapi kendala kita karena keterbatasan jumlah vaksin, maka diperioritaskan di desa dengan populasi anjing yang banyak. Sambil menunggu bantuan vaksin dari provinsi atau pusat," kata Ningsih.
   
Dari laporan tim penyuluhan dibeberapa desa telah terjadi kasus gigitan anjing, seperti di Embaloh Hulu, terjadi pada bulan September, kemudian dua kasus di Nanga Dua terjadi pada pada 7 Juni dan 15 Juli 2015. "Baru dilaporkan waktu tim penyuluh turun ke lapangan. Dua kasus gigitan di Desa Batu Tiga terjadi 15 Juli dan tanggal 29 September baru dilaporkan ke petugas," paparnya.
   
Ditambahkan Ningsih, selain ketersediaan vaksin yang belum mencukupi, kendala lain dihadapi petugas dalam penyuluhan yakni masalah waktu. "Untuk daerah tertentu, mereka rata-rata minta hari Minggu. Sementara tim turun dari hari Kamis, sampai Sabtu. Jadi sulit untuk tim menyesuaikan, karena jumlah desa di Bunut Hulu lumayan banyak," ucapnya.
   
Kemudian, sambung Ningsih, kurangnya  info dari beberapa kepala desa ke masyarakat, tentang jadwal penyuluhan yang sudah disampaikan sebelumnya ketika sosialisasi pembentukan Rabies Center (RC).
   
"Dan kesibukan masing-masing SKPD juga jadi kendala, kadang ketika jadwal turun ke desa-desa mereka tidak mengirimkan stafnya. Sementara untuk desa-desa tertentu banyak yang respon dan proaktif," pungkasnya.

Pewarta: Andre

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015