Ketapang (Antara Kalbar) -  Warga di RT 19 Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan, dihebohkan dengan masuknya seekor buaya ke daerah pemukiman mereka, Sabtu pagi.

Warga yang pertama kali menemukan buaya tersebut adalah Makruf. Warga RT 19 Dusun Dalong ini mengatakan, melihat buaya tersebut sedang berendam di parit tempatnya mandi pada Sabtu (10/10) pagi.

"Waktu saya hendak turun ke parit tiba-tiba saya terkejut melihat seekor buaya besar di parit tempat saya biasa mencuci pakaian," kata Makruf.

Ia pun segera memberitahukan warga lainnya. Tidak lama berselang, puluhan warga berdatangan ke lokasi penemuan buaya tersebut. Kejadian tersebut menarik perhatian warga sekitar hingga mereka ikut beramai-ramai mengevakuasi buaya tersebut.

"Kami ikat dulu mulut dan kakinya sebelum dibawa ke Sungai Pawan," jelasnya.

Setelah beberapa jam bergelut, akhirnya buaya tersebut dilepasliarkan kembali ke habitatnya dengan selamat.

Buaya yang ditemukan itu memiliki panjang sekitar 3 meter.Buaya yang memiliki corak warna hitam coklat itu diketahui berjenis senyulong (Tomistoma Schlegelii).

Diduga kuat buaya tersebut masuk ke pemukiman warga karena mencari makan. Karena ikan di Sungai Pawan jumlahnya sudah tinggal sedikit. Hal itu disebabkan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di hulu Sungai Pawan. Sehingga air menjadi tercemar oleh mercury dan ikan tidak dapat berkembang biak.

Warga yang mengetahui ada buaya langsung melakukan evakuasi terhadap buaya tersebut. Dengan cara mulut dan keempat kakinya diikat, buaya tersebut dibawa kembali ke Telok Dalong Sungai Pawan Ketapang untuk dilepaskan ke habitatnya.

Hal tersebut tentu membuat warga khawatir, karena tidak menutup kemungkinan jika habitat buaya sudah terganggu, maka akan kembali memasuki kawasan pemukiman penduduk.

"Kami berharap tidak ada lagi buaya yang masuk ke pemukiman kami. Karena kami khawatir jika sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Makruf. (John/N005)

Pewarta: John

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015