Sekadau ( Antara Kalbar ) - Nek Indon yang sudah berusia 70 tahun, kini bisa merasakan bahagiannya jika di rumah dapat dialiri aliran listrik.

Usianya nyaris sama dengan usia kemerdekaan, namun penerangan yang sudah berjalan puluhan tahun di beberapa belahan Kalimantan ini, baru dapat dirasakan Nek Indon belakangan ini.

Ia baru beranjak dari tempat tidur sederhananya saat dikunjungi kediaman nenek yang usianya hampir 70-an tahun itu, Senin.

Nek Indon, warga Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir beberapa hari terakhir ini tidak lagi menyalakan pelita atau lampu minyak. Sebab, di rumahnya kini sudah terpasang instalasi listrik, buah program bantuan listrik bagi warga kurang mampu oleh pemerintah pusat.

"Senang saya, kalau malam ndak perlu menyalakan pelita lagi. Terima kasih untuk pemerintah yang sudah bantu saya," kata Nek Indon.

Listrik di rumah Nek Indon dipasang 10 Oktober kemarin. Sebelumnya, Nek Indon hanya mengandalkan lampu minyak sebagai sumber penerangan. Selama lebih kurang 40 tahun mendiami rumahnya, baru kali ini Nek Indon merasakan penerangan listrik miliknya sendiri.

Nenek yang sudah menjanda selama seperempat abad ini mengaku tidak pernah menyangka rumahnya akan diterangi listrik. Karena, ia tak akan sanggup membiayai pemasangan listrik sendiri. Usianya yang sudah lanjut serta keterbatasan ekonomi menjadi kendalanya.

Nek Indon adalah salah satu dari 14 penerima bantuan listrik dari kementerian ESDM di wilayah Desa Seberang Kapuas.

"Waktu itu orang desa datang minta kartu keluarga, rupanya untuk mengusulkan listrik. Saya tidak menyangka akhirnya bisa juga punya listrik di rumah," tutur Nek Indon.

Sementara itu, Kepala Desa Seberang Kapuas, Yemmy Ibrahim menyatakan desanya sudah dua tahun belakangan ini kebagian jatah bantuan listrik.

"Tahun lalu 5 kepala keluarga (KK), tahun ini bertambah jadi 14 KK. Pihak kita melakukan pendataan warga miskin yang memerlukan bantuan listrik dengan inisiatif sendiri. Data yang terkumpul kemudian diusulkan ke kecamatan untuk selanjutnya disampaikan ke unit yang lebih tinggi," lanjutnya.

Menurut Yemmy, program tersebut sangat tepat sasaran karena memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ini cocok untuk daerah kami. Di Desa Seberang Kapuas, masih cukup banyak warga yang belum merasakan aliran listrik. Seingat saya, tak kurang dari 50 rumah tangga belum memiliki listrik.

"Karenanya, kira berharap program bantuan listrik bagi warga miskin tetap dilanjutkan tahun berikutnya. Mudah-mudahan tahun depan masih ada, karena masih cukup banyak warga kami yang belum terelektrifikasi. Saya rasa daerah lain juga begitu," katanya. (Gansi/N005)

Pewarta: Gansi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015