Tayan Hilir (Antara Kalbar)- Ratusan warga kota Tayan Hilir tumpah ruah di tepi Sungai Kapuas, mengikuti "perang" ketupat, usai digelarnya ritual mandi Bedil Keraja’ pada Sabtu (17/10).
Perang ketupat ini digelar di sepanjang tepi Sungai Kapuas, usai dilaksanakan mandi Bedil Keraja’.
Mandi Bedil Keraja’ merupakan ritual pembersihan benda pusaka Keraton Pakunegara Tayan, berlangsung di ujung Tanjung pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Tayan dan sekaligus mengawali dibukanya festival budaya ke-4 Tahun 2015.
Seremonial pembukaan festival ini di mulai dengan para Raja-raja se Kalibar dan tetamu menumpang ponton/tongkang, kemudian diarak menuju ujang Tanjung tersebut.
Kesempatan ini dihadiri Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot M Si, Kapolres Sanggau, AKBP Donny Charles Go, Raja Sanggau Pangeran Ratu Suryanegara Drs H Gusti Arman M Si, Ratu Suri Keraton Suryanegara Sanggau, Hj Sri Rahmawati, Ketua MABM Kabupaten Sanggau Budi Darmawan S TP, M MA, Ketua GOW Kabupaten Sanggau, Ny Yohana Kusbariah, Raja se-Kalbar dan unsur Muspika Kecamatan Tayan Hilir.
Raja Tayan Pangeran Anom Pakunegara Gusti Yusri SH mengungkapkan, momen tersebut akan dijadikan agenda tahunan di masa mendatang. Selain itu, akan dijadikan agenda pariwisata kedepan.
"Momen ini akan kita upayakan dijadikan agenda tahunan dan event pariwisata," ujarnya.
Ditambahkan, rangkaian momen tersebut juga digelar berbagai kegiatan diantaranya seminar tentang budaya dan penaburan benih ikan di Danau Bekat, Tayan Hilir.
Wakil Bupati Sanggau, Drs Yohanes Ontot M Si menyambut baik digelarnya kegiatan tersebut, yang merupakan momen untuk memperkenalkan khasanah budaya di dunia luar.
"Pemkab Sanggau sangat mendukung momen, sangat banyak keuntungan yang bisa kita raih dengan digelarnya event budaya seperti ini," ungkapnya.
Festival ini dibuka oleh Wakil Bupati Sanggau, Drs Yohanes Ontot M Si ditandai dengan pemukulan rabana.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015