Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah dibayar oleh pihak-pihak tertentu untuk membakar lahan.

"Saya khawatir ada yang memprovokasi atau ada yang mengupah orang supaya membakar hutan dan lahan untuk menjatuhkan pemerintahan, karena akibat pembakaran lahan ini, presiden kita menjadi sorotan banyak pihak akhir-akhir ini," kata Gubernur Cornelis di Pontianak, Minggu.

Menurut dia, belakangan ini banyak pihak yang menyalahkan pemerintahan Jokowi telah gagal dalam menanggulangi asap yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Namun, yang harus digaris bawahi di sini, lanjutnya, pembakaran lahan yang terjadi itu terus berulang setiap tahunnya, bahkan sebelum Jokowi menjabat sebagai presiden karena ini menjadi masalah tahunan.

"Bukan saatnya menyalah-nyalahkan, namun yang lebih penting bagaimana solusi bersama untuk mengatasi masalah ini, kalau saling salah-salahkan, masalah ini akan tidak bisa selesai," tuturnya.

Terkait dengan aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun perusahaan, sebagai Gubernur Kalbar, dia meminta agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan lagi, melainkan dengan cara lain yang lebih efektif.

"Jangan bakar dulu, termasuk kebun karetnya dan pembukaan lahan baru. Kebersamaan penting, supaya masalah masyarakat bisa ditanggulangi dan saya minta masyarakat jangan mau dibayar-bayar orang untuk bakar-bakar hutan," katanya.

Menurut dia, kabut asap yang kembali menyelimuti wilayah Kalimantan Barat berasal dari wilayah Ketapang, Kubu Raya serta kiriman Kalimantan Tengah.

"Untuk itu saya minta kepada pemerintah daerah setempat agar bisa mengontrol daerahnya masing-masing agar jangan ada pembakaran lahan. Jangan cuma diam saja," katanya. 

(KR-RDO/F003)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015