Ketapang (Antara Kalbar) - Para petani di Desa Sungai Pelang  Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang mulai coba menggunakan metode tanam padi sistim Hazton. Teknologi  ini di gunakan untuk meningkatkan produktifitas hasil panen pada yang cukup tinggi di banding teknologi biasa.

Demontrasi  penananam padi melalui kegiatan badan Ketahanan Pangan  Propinsi ini  di coba seluas  1,5 hektare namun  pera petani mencobanya dengan  luas empat hektare.

Hadi Kusuma Negera pelopor pengerak petani di desa  tersebut mengaku tertarik menggunakan teknologi  Hazton karena logikanya dapat meningkatkan produksi, karena tanam dengan jumlah bibit 20 batang  perlobang tanaman  dapat meningkatkan hasil  sampai 10 ton per hektare.

Hadi yang mengaku telah mencoba tanam dengan sistim haston berharap petani disekitarnya dapat meniru cara ini, karena caranya tidak terlalau sulit, hanya dengan menambah bibit tanam yang biasanya satu atau dua bibit menjadi 20 atau lebih per lobang tanaman.

Tentu saja  dengan perlakuan tanam yang lebih intensip seperti pupuk dan pengendali hamanya agar  hasilnya maksimal. Teknologi ini di perkenalkan oleh Hazairian dan Anton yang ternyata dapat meningkatkan produksi sangat pantastik, karena satu  rumpun dapat menghasilkan lebih  berat dari cara biasa.

Selain itu panen dapat lebih cepat  satu sampai dua minggu dari cara biasa ia berharap dengan demontrasi cara yang di kembangkan pihak pertanian provensi  dapat menjadi contoh bagi petani , karena hasilnya sangat menjanjikan asal para petani taat mengikuti petunjuk penyuluh yang sudah terlatih.

Teknologi ini telah di coba di Kalbar dan beberapa daerah di Indonesia. Sejumlah petani dan pemuka masyarakat hadir dalam  penanaman perdana ini, para petani menggunakan varitas mikongga.

Pewarta: Jhon

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015