Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, Badar menyatakan, sepanjang bulan November 2015, di Kota Pontianak kembali terjadi deflasi sebesar 0,14 persen, setelah bulan sebelumnya juga terjadi deflasi 0,07 persen.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran, yakni bahan makanan minus sebesar 0,91 persen; disusul transportasi, komunikasi dan jasa keuangan minus 0,51 persen," kata Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Selasa.

Sementara lima kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan, diantaranya makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,15 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,36 persen; sandang 0,24 persen; kesehatan 0,69 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02 persen.

Menurut dia, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November 2015, diantaranya kontrak rumah, kacang panjang, air kemasan, pepaya, servis kendaraan, tarif gunting rambut wanita dan pria, tomat sayur, dan sepatu anak-anak.

"Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada november 2015, yakni angkutan udara, wortel, ikan tongkol, udang basah, minyak goreng, jeruk, tarif listrik, emas perhiasan, daging ayam ras dan apel," ungkapnya.

BPS Kalbar, mencatat tingkat inflasi tahun kalender November 2015 sebesar 5,15 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni November 2015 terhadap November 2014 sebesar 8,12 persen.

Pada November 2015 dari 82 kota, tercatat 69 kota mengalami inflasi, dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Merauke sebesar 2,35 persen, dan terendah di Kota Ternate 0,02 persen.

"Deflasi tertinggi di Kota Balikpapan sebesar 0,54 persen, dan deflasi terendah di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen," ujar Badar.

Sementara itu, perbandingan antar-kota di Pulau Kalimantan, yang berjumlah sembilan kota sepanjang November 2015, tercatat enam kota mengalami inflasi, dan tiga kota deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Palangkaraya 0,85 persen, dan terendah di Kota Tarakan 0,05 persen.

"Untuk deflasi terendah di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen, dan deflasi tertinggi di Kota Balikpapan sebesar 0,54 persen," ujar Badar.


(U.A057/B/N005/N005) 01-12-2015 15:25:53

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015