Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Tercatat sebanyak 43 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Melawi hingga tahun 2015. Menurut Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi Arif Santoso, kasus HIV/AIDS di Melawi jarang sekali diketahui oleh masyarakat bahkan juga oleh fasilitas kesehatan.
"Data yang kita miliki juga berasal dari Sintang. Karena sampai saat ini Melawi belum memiliki tempat untuk pemeriksaan HIV AIDS atau VCT. Jadi mereka yang mengidap HIV AIDS biasanya melakukan pengecekan ke luar Melawi, seperti di Sintang," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Data yang kita miliki juga berasal dari Sintang. Karena sampai saat ini Melawi belum memiliki tempat untuk pemeriksaan HIV AIDS atau VCT. Jadi mereka yang mengidap HIV AIDS biasanya melakukan pengecekan ke luar Melawi, seperti di Sintang," terangnya.
Ia melanjutkan, kasus sebanyak itu merupakan kumulatif selama beberapa tahun terakhir. Data penderita ini pun sangat dirahasiakan dari masyarakat umum, termasuk awak media yang datang.
"Bahkan ke staf saja tidak saya berikan karena memang datanya bersifat rahasia. Jadi penderitanya ada juga yang merupakan masyarakat umum," katanya.
Peningkatan kasus HIV/AIDS sendiri bak fenomena gunung es. Artinya jumlah penderita yang terdata mungkin lebih sedikit dengan jumlah kasus sebenarnya di lapangan. Apalagi, kata Arif, kasus HIV AIDS juga terkait dengan gaya hidup masyarakat.
"Yang kita khawatirkan adalah kasus ini akan terus meningkat dengan semakin tingginya pemakaian jarum suntik secara bergiliran, utamanya bagi kalangan pengguna narkoba. Seperti di Singkawang, disana kasus AIDS berbanding lurus dengan semakin banyaknya pemakai narkoba," paparnya.
Arif mengungkapkan, hingga kini diketahui sudah ada dua orang penderita HIV AIDS yang meninggal. Hanya ia berharap agar masyarakat tetap waspada dan tidak mengucilkan penderita HIV.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015