Oleh Rendra Oxtora



Pontianak, 17/1 (Antara) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pontianak mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai produk lokal, untuk membantu pengusaha lokal dalam menghadapi MEA yang sudah mulai diberlakukan saat ini.

"Saat ini kita sudah menghadapi MEA, di mana produk-produk dari luar akan masuk ke Indonesia dengan bebas. Jika kita tidak mencintai produk lokal, bisa jadi banyak pengusaha kita yang gulung tikar," kata Ketua Apindo Pontianak, Andreas Acui Simanjaya di Pontianak, Minggu.

Dia mengaku, merasa was-was pada MEA karena akan bersaing dengan pengusaha dan pekerja dari negara yang tercantum dalam MEA tersebut.

"Namun hak itu bisa diatasi dengan mempertebal rasa kebangsaan. Beli produk dan gunakan jasa dari dalam negeri," tuturnya.

Andreas menilai itu merupakan senjata ampuh dalam menghadapi MEA. Namun, menurutnya tidak cukup sampai di situ saja, karena para pekerja pun harus meningkatkan kualitas baik dari sisi produk dan pekerjaannya.

Sebab, kata dia, dengan meningkatkan kualitas dan etos kerja maka pelaku usaha dalam negeri siap bersaing dengan pelaku usaha dari luar. Hanya saja perlu sinergisitas antara pekerja dan pengusaha agar hal tersebut bisa diwujudkan.

Namun untuk mewujudkan itu dianggap masih sangat berat. Sebab, sudah tidak asing lagi jika di Indonesia banjir produk dari luar. Banyak yang sengaja menjadi distributor dengan alasan keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan memproduksi produk sendiri. "Jelas lebih menguntungkan, cuma ambil barang, jual dan dapat tambah nilai," tuturnya.

Tapi, tambahnya, bisnis seperti itu tidak akan menguatkan dan menguntungkan negara ini. Malahan bisa mematikan pengusaha lokal. Sebab, pemilik produk lokal tidak akan memiliki cukup uang untuk melakukan penetrasi pasar, bertahan hingga bersaing dengan produk dari luar.

"Maka dari itu, langkah awalnya masyarakat harus ikut mendukung. Salah satu contohnya seperti produk Samsung di negara Korea yang didukung masyarakatnya, tercatat keuntungan Samsung Rp250 triliun per tahunnya," katanya.

Dia menambahkan, saat ini kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia masih lambat dan lesu. Untuk itu, dia mengajak para pekerja dan perusahaan agar bisa saling bekerjasama dengan baik, tujuannya, kata dia, agar bisa keluar dari krisis yang sedang melanda.

Agar ekonomi bisa tumbuh dengan baik, lanjut dia, semua pihak perlu mendorong pertumbuhan industri kreatif. Dengan bertumbuhnya industri ini, maka Indonesia tidak harus bergantung dengan sumber daya alam. Dia pun meyakini jika industri kreatif bisa berkembang, maka pertumbuhan ekonominya bisa baik.

"Tapi perlu peran banyak pihak agar bisa terus tumbuh," ujar Andreas. 

(KR-RDO/F003)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016