Mempawah (Antara Kalbar) - Satu unit mobil jenis Avanza dibakar di halaman Kantor Bupati Mempawah, Kalimantan Barat, Senin malam. Mobil tersebut diduga milik mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tengah bernegosiasi dengan pemerintah daerah setempat seiring ultimatum warga yang menolak mereka untuk tinggal di wilayah itu.
    Sebelumnya, ratusan warga sejak sore mendatangi Kantor Bupati Mempawah menuntut agar para eks Gafatar itu untuk tidak lagi menetap di Mempawah.
    Sementara di ruang aula Bupati Mempawah, sejak pukul 16.00 WIB hingga malam, berlangsung negosiasi antara 6 unsur perwakilan eks Fafatar dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Mempawah.
    Pertemuan tertutup itu membahas tentang tuntutan warga serta opsi yang diberikan kepada para eks Gafatar yang kini membentuk kelompok tani di Mempawah.     
    Sementara itu, persis di halaman muka Kantor Bupati Mempawah, massa terus berkumpul dan jumlahnya semakin banyak. 
    Mereka  menolak kehadiran kelompok yang kini aktif bidang pertanian itu.  Buntut kekesalan massa yang menunggu lama itu berlanjut dengan tindak pengrusakan kaca mobil.     Satu unit mobil yang dirusak massa itu diduga merupakan kendaraan yang digunakan enam orang eks Gafatar yang menjadi perwakilan mengikuti rapat negosiasi di aula Bupati Mempawah.
    Bupati Mempawah Ria Norsan sempat meminta massa untuk membubarkan diri. "Sesuai kesepakatan kita memberikan waktu hingga besok siang ba'da Dzuhur, karena sejumlah perwakilan eks Gafatar tersebut meminta waktu untuk mendiskusikan tuntutan massa dengan kelompok dan keluarga mereka," ujar Bupati.
    Massa enggan membubarkan diri dan masih berteriak menyuarakan tuntutan mereka agar eks Gafatar itu segera meninggalkan Mempawah. Bahkan yang meledakkan petasan dan membuat suasana mencekam.bupati mempawah Ria Norsan pada pukul 20.50 didampingi kapolres dan unsur forkopimda kemudian menghampiri massa. Massa yan

Pewarta: Aries Zaldy

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016