Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
mengatakan sekitar 1.000 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara
(Gafatar) di Mempawah, Kalimantan Barat, masih ditampung dan dikarantina
di barak-barak TNI.
"Jadi ada 1.000 lebih anggota Gafatar dari Mempawah di barak TNI di Pontianak, mereka akan dipulangkan dengan KRI ke daerah masing-masing," katanya di Jakarta, Rabu.
Dalam hal ini, katanya, Kementerian Sosial akan menanggung logistik mereka selama berada di karantina.
Kementerian Sosial juga menurunkan tim asessment untuk proses identifikasi, apakah mereka memerlukan layanan "trauma healing" atau trauma konseling.
"Hari ini tim baru datang ke Pontianak supaya bisa diidentifikasi, kita tidak bisa menggeneralisasi faktor mereka bergabung dengan Gafatar, mungkin ada yang secara ideologis, ada yang ikut-ikutan, atau ada yang janji-janji, misalnya," katanya.
Khofifah mengatakan sebagian besar para eks Gafatar itu teridentifikasi berasal dari Semarang dan Surabaya.
Sebelumnya (16/1), ratusan eks Gafatar di Kabupaten Mempawah diusir warga setempat dari Desa Antibar dan Desa Suap.
Keberadaan Gafatar dalam beberapa waktu terakhir dianggap meresahkan pasca-hilangnya sejumlah orang yang diduga bergabung dalam organisasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Jadi ada 1.000 lebih anggota Gafatar dari Mempawah di barak TNI di Pontianak, mereka akan dipulangkan dengan KRI ke daerah masing-masing," katanya di Jakarta, Rabu.
Dalam hal ini, katanya, Kementerian Sosial akan menanggung logistik mereka selama berada di karantina.
Kementerian Sosial juga menurunkan tim asessment untuk proses identifikasi, apakah mereka memerlukan layanan "trauma healing" atau trauma konseling.
"Hari ini tim baru datang ke Pontianak supaya bisa diidentifikasi, kita tidak bisa menggeneralisasi faktor mereka bergabung dengan Gafatar, mungkin ada yang secara ideologis, ada yang ikut-ikutan, atau ada yang janji-janji, misalnya," katanya.
Khofifah mengatakan sebagian besar para eks Gafatar itu teridentifikasi berasal dari Semarang dan Surabaya.
Sebelumnya (16/1), ratusan eks Gafatar di Kabupaten Mempawah diusir warga setempat dari Desa Antibar dan Desa Suap.
Keberadaan Gafatar dalam beberapa waktu terakhir dianggap meresahkan pasca-hilangnya sejumlah orang yang diduga bergabung dalam organisasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016