Pekanbaru, Riau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjafril, mengatakan, ibu-ibu hamil wajib mewaspadai penyebaran virus Zika, yang disebarkan melalui nyamuk dengan gejala mirip penyakit DBD. Walau belum ada laporan kasus virus Zika di Riau, namun dia tetap menyatakan imbauan itu.
"Ibu-ibu hamil perlu mewaspadai penyebaran virus Zika tersebut antara lain dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan meningkatkan ketahanan fisik dengan banyak memakan makanan bergizi," kata Sjafril, dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, virus Zika ditularkan melalui nyamuk yang sama yakni Aedes aegyptii dengan gejala yang spesifik seperti flu biasa pada serangan DBD dan Chikungunya.
Virus ini, katanya berpotensi menyebar apalagi musim hujan, dan tetap perlu diwaspadai bagi warga yang sedang berpergian.
"Jika gejala flu muncul, sebaiknya segera cek ke fasilitas kesehatan hingga mendapatkan diagnosa penyakit dan jika menemukan gejala terkait maka diperlukan tindak penanganan kesehatan lanjutan," katanya.
Sedangkan upaya pencegahan bisa dilakukan melalui gerkaan 3 M, yakni menimbun, membakar, dan menguras bak kamar mandi serta wadah berisi air guna menekan perkembanganbiakan virus dengan vektor nyamuk itu.
Pemerintah Provinsi Riau juga meningkatkan upaya pencegahan dan penangkalan di kantor pelabuhan dan bandara di mana pergerakan manusia terjadi cepat.
"Oleh karena itu, untuk menghindari serangan virus ini kita juga harus senantiasa menjaga pertahanan tubuh, makan minum yang bersih dan panas, serta menghindari minum es," katanya.
Gejala serangan virus Zika adalah, akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas. Mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung.
Virus Zika dilaporkan merebak di Amerika Latin dan bisa menyebabkan sindrom pengecilan ukuran kepala dan otak bayi secara permanen (microchepally). Nama Zika berasal dari hutan Zika, di luar kota Entebbe, Uganda, di mana terdapat pusat penelitian nyamuk tropis di Afrika.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Ibu-ibu hamil perlu mewaspadai penyebaran virus Zika tersebut antara lain dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan meningkatkan ketahanan fisik dengan banyak memakan makanan bergizi," kata Sjafril, dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, virus Zika ditularkan melalui nyamuk yang sama yakni Aedes aegyptii dengan gejala yang spesifik seperti flu biasa pada serangan DBD dan Chikungunya.
Virus ini, katanya berpotensi menyebar apalagi musim hujan, dan tetap perlu diwaspadai bagi warga yang sedang berpergian.
"Jika gejala flu muncul, sebaiknya segera cek ke fasilitas kesehatan hingga mendapatkan diagnosa penyakit dan jika menemukan gejala terkait maka diperlukan tindak penanganan kesehatan lanjutan," katanya.
Sedangkan upaya pencegahan bisa dilakukan melalui gerkaan 3 M, yakni menimbun, membakar, dan menguras bak kamar mandi serta wadah berisi air guna menekan perkembanganbiakan virus dengan vektor nyamuk itu.
Pemerintah Provinsi Riau juga meningkatkan upaya pencegahan dan penangkalan di kantor pelabuhan dan bandara di mana pergerakan manusia terjadi cepat.
"Oleh karena itu, untuk menghindari serangan virus ini kita juga harus senantiasa menjaga pertahanan tubuh, makan minum yang bersih dan panas, serta menghindari minum es," katanya.
Gejala serangan virus Zika adalah, akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas. Mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung.
Virus Zika dilaporkan merebak di Amerika Latin dan bisa menyebabkan sindrom pengecilan ukuran kepala dan otak bayi secara permanen (microchepally). Nama Zika berasal dari hutan Zika, di luar kota Entebbe, Uganda, di mana terdapat pusat penelitian nyamuk tropis di Afrika.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016