Sukadana (Antara Kalbar) - Ditemukan tiga buku yang berkaitan dengan Gerakan Fajar Nusantara di bekas camp di Dusun Segua Desa Pampang Harapan Kecamatan Sukadana.
Hal itu dikatakan Komandan Rayon Militer Sukadana, Kapten Suharto. Buku-buku tersebut ditemukan anggota Babinsa Desa Pampang Harapan, Efendi beserta Kepala Dusun Segua dan 7 orang masyarakat setempat .
Dari pantaun Antara, dalam penyisiran di sekitar bekas camp Gafatar Dusun Segua, berhasil ditemukan sebuah bungkusan dalam saluran air. Buku yang berjudul Sejarah Tuhan, yang berisi kisah 4.000 tahun pencarian Tuhan dalam agama-agama manusia.
Satu buah buku berjudul Atlantis (The lost Continent Finilly Found) yang berisikan Indonesia ternyata tempat lahir peradaban.
Selain itu, juga ditemukan kitab Alquran dan terjemahan yang didalamnya ada stempel dari organisasi Gafatar serta ayat-ayat yang mengandung jihad dan sudah ditandai untuk dipelajari.
"Saat ini masih ditangan Babinda, besok akan dibawa ke kantor untuk selanjutnya diserahkan ke Kodim, saat ini kami menunggu arahan pimpinan," kata Suharto.
Sementara itu, di lokasi lain eks camp Gafatar juga sudah dilakukan penyisiran serupa seperti di Camp Dusun Melingsum Desa Sejahtera, namun tidak diketemukan tanda penyimpanan dokumen milik masyarakat.
Sementara itu di camp Sedahan dan Camp Pulau Maya belum dilakukan pemyisiran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Hal itu dikatakan Komandan Rayon Militer Sukadana, Kapten Suharto. Buku-buku tersebut ditemukan anggota Babinsa Desa Pampang Harapan, Efendi beserta Kepala Dusun Segua dan 7 orang masyarakat setempat .
Dari pantaun Antara, dalam penyisiran di sekitar bekas camp Gafatar Dusun Segua, berhasil ditemukan sebuah bungkusan dalam saluran air. Buku yang berjudul Sejarah Tuhan, yang berisi kisah 4.000 tahun pencarian Tuhan dalam agama-agama manusia.
Satu buah buku berjudul Atlantis (The lost Continent Finilly Found) yang berisikan Indonesia ternyata tempat lahir peradaban.
Selain itu, juga ditemukan kitab Alquran dan terjemahan yang didalamnya ada stempel dari organisasi Gafatar serta ayat-ayat yang mengandung jihad dan sudah ditandai untuk dipelajari.
"Saat ini masih ditangan Babinda, besok akan dibawa ke kantor untuk selanjutnya diserahkan ke Kodim, saat ini kami menunggu arahan pimpinan," kata Suharto.
Sementara itu, di lokasi lain eks camp Gafatar juga sudah dilakukan penyisiran serupa seperti di Camp Dusun Melingsum Desa Sejahtera, namun tidak diketemukan tanda penyimpanan dokumen milik masyarakat.
Sementara itu di camp Sedahan dan Camp Pulau Maya belum dilakukan pemyisiran.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016