Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Dadi Sunarya ikut dilantik Gubernur Kalbar sebagai Wakil Bupati Melawi pada 17 Februari, berusia 32 tahun, dianggap menjadi figur muda yang sudah berpengalaman di kancah politik, khususnya di Kabupaten Melawi.

Panji dan Dadi memiliki latar belakang yang mirip, karena sama-sama pernah melakoni posisi sebagai legislator DPRD Melawi. Dadi memberanikan diri mengundurkan diri dari kursi DPRD untuk maju menjadi calon wakil bupati di usia yang terbilang masih muda. 

"Saya mengucapkan terima kasih pada masyarakat Melawi yang telah memberikan kepercayaan pada kami berdua untuk memimpin Melawi lima tahun ke depan," ujarnya.

Sebagai figur pemuda, Dadi mengungkapkan keinginannya merubah kabupaten Melawi lebih baik.  Ia mengatakan alasan maju sebagai calon wakil bupati adalah panggilan hati nurani. 

"Melawi sudah 15 tahun menjadi kabupaten. Karena sebagai putra daerah, tahu persis bagaimana kondisi masyarakat disana dan apa yang menjadi keinginan masyarakat," katanya.

Pengalamannya sebagai legislator membuat dirinya juga tertantang untuk ikut memimpin kabupaten Melawi. Ia pun membagikan tips agar bisa meraih kepercayaan dari masyarakat.

"Rajin terjun ke lapangan, jangan sekali-kali membohongi rakyat, penuhi aspirasi rakyat. Keluhan masyarakat tentu itu yang kita perjuangkan ke depan," katanya.

Terkait pembagian tugas antara Bupati dan Wakil Bupati, Dadi menegaskan hal tersebut sudah diatur oleh undang-undang. Walau banyak kasus di sejumlah daerah, terjadi hubungan yang tidak harmonis di dalam pasangan tersebut.

"Namun saya yakin untuk di Melawi ini tidak terjadi. Karena pak Panji sudah saya anggap sebagai orang tua dan sebagai abang saya. Hubungan kita akan selalu harmonis karena membangun suatu daerah tidak bisa sendiri, harus bergandengan tangan antara bupati dan wakil bupatinya," katanya. (Ekos/N005)

Pewarta: Ekos

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016