Ngabang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Landak tahun ini menganggarkan dana untuk operasional dalam penyalurkan beras masyarakat miskin (raskin) yang selama ini dibebankan kepada penerima.

"Jumlahnya belum tahu berapa. Yang jelas berdasarkan rekomendasi dari BPKP agar kita anggarkan dana untuk operasional raskin dari titik distribusi ke titik bagi. Selama ini, ongkos angkut dibebankan kepada penerima," kata Kabag Perekonomian dan SDA Setda Landak, Anem di Ngabang, Selasa.

Menurut Anem, selama ini biaya angkutan yang ditanggung Badan Logistik (Bulog) hanya sampai titik distribusi di kecamatan. Sementara dari kecamatan sampai di desa hingga kepada masyarakat, tidak ditanggung. Sehingga, selama ini harga tebus raskin melebih harga raskin yang seharusnya Rp1.600 per kilogramnya.

"Jadi, tergantung jarak lokasi, dan tim harus ada kesepakatan bersama dalam menaikkan harga karena dipotong jasa angkutan," ujar Anem.

Ia mengatakan, pada tahun ini jumlah penerima raskin atau rumah tangga sasaran (RTS) sebanyak 28.473 RTS. Sedangkan raskin untuk 2016 sudah diajukan dan akan ditebus oleh masing-masing kecamatan selama 3 bulan sekali.

"Hasil eveluasi tahun sebelumnya, sementara tidak ada kendala. Raskin untuk 2015 sudah terserap dengan baik dan sudah tepat sasaran," kata Anem.

Anem berharap pendistribusian raskin di Landak berjalan lancar dan tidak ada kendala. Semua tim yang terlibat agar selalu koordinasi dalam penyalurkan raskin. (Kun/N005)

Pewarta: Kundori

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016