Pontianak (Antara Kalbar) - Sembilan produk industri kecil dan menengah Kalbar ditetapkan sebagai produk OVOP (one village one product) tahun 2015.
   
Penetapan tersebut berdasarkan keputusan surat Menteri Perindustrian RI Nomor: 521/M-IND/Kep/12/2015 tentang penetapan OVOP.
   
Adapun Produk IKM yang mendapatkan OVOP ialah, I Sun Vera (minuman Aloevera) asal Kota Pontianak, Borneo Lentera Prima (keramik hias) Kota Singkawang, RM (lempok durian) Kabupaten Sanggau, Obic (amplang) Kabupaten Ketapang, Rotiku Hidup (minuman Aloevera) Kota Pontianak, Mavera (minuman Aloevera) Kota Pontianak, Along, Suka Rasa, Usaha Baru (amplang) Kabupaten Ketapang," kata Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie.
   
Piagam penghargaan IKM OVOP diserahkan pada rangkaian acara rapat kerja (Forum SKPD) Industri dan Perdagangan Kalimantan Barat 2016.
   
M Zeet Hamdy Assovie mengatakan industri yang sudah ada harus lebih dikembangkan lagi, sektor-sektor yang telah ada harus ditingkatkan.
   
"Poin yang paling penting ialah sebuah riset, jika poin tersebut dapat dilakukan maka berbagai langkah yang akan diambil dalam mengembangkan sebuah produk dengan mutu dan kualitas yang baik akan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan," kata M Zeet, yang hadir membuka acara rapat kerja (forum SKPD) dan menyerahkan langsung piagam penghargaan OVOP tersebut.
   
Dia menambahkan, pengembangan produk unggulan melalui pendekatan OVOP merupakan salah satu upaya percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. Untuk itu, dirinya menekankan pada pentingnya peningkatan peluang pasar produk UMKM melalui peningkatan efektivitas pengembangan klaster atau sentra UKM termasuk OVOP.
   
"Program ini dilakukan untuk mengembangkan produk unggulan daerah berwujud barang atau jasa yang memiliki ciri khas daerah, keterampilan turun-temurun, bahan baku yang hanya ada di situ, dan berpotensi diserap pasar lokal maupun ekspor," tuturnya.
   
M Zeet menambahkan peran pemerintah sangat strategis dalam upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat, agar mampu menghasilkan produk khas daerah yang berkualitas.
   
Ia juga mendorong pelaku KUKM untuk terus meningkatkan wawasan, keterampilan, dan pengetahuan agar produknya semakin berdaya saing dan bisa diserap pasar internasional.
   
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar Ignatius IK mengatakan selama ini Kalbar sudah mulai mengembangkan produk unggulan makanan dan minuman lidah buaya, keripik pisang, stik keladi, pisang salai, ikan teri kremes, roti cap, dan bandeng presto.
   
Selain itu di Sambas dan Sintang juga dikembangkan tenun ikat dan songket.
   
"Kami menyadari produk unggulan ini menjadi kunci untuk mempromosikan suatu daerah dengan kekhasannya," katanya.
   
Namun, ia mengakui masih diperlukannya bekal pelatihan bagi KUKM pengembang produk unggulan di daerahnya khususnya dari sisi pengemasan, perluasan pasar, dan akses modal.
   
Selain produk-produk itu, Kalbar juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah OVOP untuk batang lidah buaya dan bidai (bahan dari rotan yang dicampur dengan kulit kayu kopak).

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016