Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak menargetkan akan membangun sebanyak 30 gedung SMPN baru, kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

"Insya Allah sebelum masa jabatan saya berakhir nanti, Kota Pontianak sudah ada sebanyak 30 SMP negeri," kata Sutarmidji saat meresmikan Gedung SMPN 10, SMPN 11, SMPN 24, dan SMAN 3 di Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan, pihaknya akan terus membangun SMPN hingga mencapai 30 SMPN baru. Selain itu, beberapa gedung sekolah SMPN akan ditingkatkan jumlah kapasitas muridnya sehingga tidak ada alasan lagi anak-anak Pontianak yang putus sekolah atau tidak tamat SMP.

Menurut Sutarmidji, ke depan pihaknya tidak lagi menyediakan anggaran untuk pembangunan SMAN/SMKN disebabkan kedua tingkat sekolah itu akan beralih menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Tahun ini, Pemkot sudah cukup banyak menyelesaikan pembangunan sekolah-sekolah. Revitalisasi gedung juga cukup banyak di antaranya SMAN 1, SMAN 3 dan SMPN 10. Dua SMPN yang juga sudah diresmikan tahun ini yakni SMPN 25 dan SMPN 26.

Sementara itu, ada dua SMPN yang sedang dibangun yakni SMPN 27 dan SMPN 28, ditargetkan tahun depan selesai pembangunannya. "Yang tengah dikerjakan pembangunannya adalah SMPN 13 di Jalan Tebu dengan anggaran Rp33 miliar. Tahun ini ditargetkan selesai pada bulan Juli," ungkapnya.

Ia berharap dengan semakin baiknya sarana dan prasarana pendidikan di Kota Pontianak, maka diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan. Sebab, Pontianak tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melainkan hanya Sumber Daya Manusia (SDM). SDM itu harus memiliki keunggulan supaya mampu bersaing dengan daerah lainnya.

Terkait kualitas pendidikan, Sutarmidji menilai, persentase kelulusan tidak lagi dikaitkan dengan jumlah siswa yang berhasil lulus, tetapi lebih pada peningkatan rata-rata nilai yang diraih siswa dari tahun ke tahun.

"Kita tidak lagi bicara kuantitas. Kalau persentase kelulusan, mau meluluskan seratus persen pun bisa saja, tetapi yang terpenting adalah kualitas dari siswa itu sendiri," ujarnya

Pemkot Pontianak terus berupaya agar tidak ada anak yang putus sekolah. Bahkan Pemkot berencana menjalin kerja sama dengan pihak swasta atau Yayasan Mujahidin untuk membangun SMA khusus bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, katanya.

Dalam hal ini, Pemkot yang akan membangun gedungnya, sedangkan biaya operasional sekolah berasal dari Badan Amil Zakat (BAZ). Namun pihaknya masih mengkaji dan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan BPK dan BPKP.

"Kalau misalnya ada anak kurang mampu tidak bisa masuk sekolah negeri, mereka bisa meneruskan pendidikannya di sekolah itu. Untuk kualitasnya akan kita jaga betul," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Syahdan Lazis menyatakan, dana pembangunan Gedung SMPN 10, SMPN 11, SMPN 24 dan SMAN 3 bersumber dari APBD Kota Pontianak, yakni masing-masing gedung, sebesar Rp5,5 miliar, kemudian Rp7 miliar, Rp6,7 miliar, dan Rp9 miliar.

"Kami berharap dengan semakin baiknya sarana dan prasarana pendidikan ini, para guru dan siswa di sekolah ikut menjaga dan merawat sekolahnya masing-masing," katanya. 

(A057/E001)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016