Sukadana (Antara Kalbar) - Jalan provinsi yang menghubungkan antara Desa Riam Berasap Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara dan Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang putus akibat banjir bandang yang masih berlangsung hingga saat Sabtu (19/3).
    Dituturkan Ujang (29), salah satu warga Kayong Utara yang melintas menjelaskan sedikitnya terdapat tujuh lokasi banjir yang tersebar di 4 desa yakni Tanah Merah, Sungai Kelik, Lembah Hijau, Nanga Tayap, dengan ketinggian bervariasi mulai dari 1 meter hingga 1,5 meter.
    Dari 4 lokasi tersebut, terdapat 7 titik banjir yang melintas di badan jalan provinsi dan membuat jalan provinsi tersebut tidak dapat dilintasi kendaraan. "Jalan sudah rata dengan air, kalau mau lewat harus pakai rakit," kata Ujang (31).
    Ketinggian air yang membuat kendaraan tidak dapat melintas tidak terkecuali kendaraan jenis besar seperti truk dan tronton..
    Diceritakannya, banjir di 7 titik yang tepat melintas dibadan jalan provinsi yang menghubungkan dengan ruas jalan Trans Kalimantan tersebut terjadi akibat tingginya intensitas hujan di wilayah perhuluan, dimana dilokasi tersebut sudah berubah dari hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.
    Beberapa rumah penduduk juga tampak terendam namun masyarakat belum ada yang mengungsi, karena rumah masyarakat dibangun menyerupai rumah panggung. Dijelaskannya pula, akibat tingginya air banjir tersebut hanya kendaraan jenis sepeda motor saja yang dapat melintas dan itupun harus menggunakan rakit milik masyarakat setempat.
   "Ada tujuh rakit, satu rakit ada yang dua puluh ribu ada yang 40 ribu," katanya. Akibat banjir tersebut, aktivitas masyarakat menjadi lumpuh dan menimbulkan beban yang besar untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk melintas.


Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016