Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Masyarakat desa Batu Ampar, kecamatan Belimbing, kabupaten Melawi terancam mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan padi yang ditanam warga diserang hama empangau yang membuat bulir padi kosong atau hampa.
    Kades Batu Ampar, Mattasi mengungkapkan di desanya, selain menggunakan pola berladang, sebagian besar warga juga menanam padi dengan pola persawahan, bahkan daerah tersebut sering dijadikan tempat uji coba benih padi varietas unggul.
    "Tahun ini hasil panen padi benar-benar anjlok, padi ladang selain hampa juga terendam banjir. Padi sawah tidak terkena banjir, tapi buahnya hampa karena diserang hama empangau," ujarnya, kemarin.
    Diungkapkan Mattasi, ada enam dusun di desa Batu Ampar. Semua dusun keluhannya sama yakni gagal panen  karena buah padi hampa. Bahkan yang paling parah terjadi di dusun Batu Ampar yang menjadi pusat lokasi persawahan.
    "Akibat serangan hama tersebut lebih dari 50 persen terjadi penurunan hasil panen padi masyarakat," ucapnya.
    Yang menjadi masalah, terang Mattasi, kini warganya sudah mulai putus asa untuk mengelola sawah, karena terlalu banyak masalah yang dirasakan mereka.
    "Hasil panen tahun ini memang tidak bisa diharapkan, harapan satu-satunya hanya meminta bantuan kepada pemerintah berupa beras untuk membantu persediaan pangan masyarakat. Terlebih lagi dengan kondisi ekonomi masyarakat yang tidak bisa noreh karet karena hujan, sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk membeli beras," katanya.
    Mattasi pun berencana untuk membuat proposal ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Melawi. "Proposal tersebut untuk meminta bantuan beras buat masyarakat yang mengalami gagal panen," katanya.

Pewarta: Susila

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016