Pontianak (Antara Kalbar) - Sebagai bentuk program CSR di bidang kesehatan Sinarmas memberikan operasi katarak gratis yang dilaksanakan di Rumah Sakit Karitas Bakti Pontianak

Hari itu, ada lima warga desa binaan PT Paramitra Internusa Pratama anak usaha perkebunan Sinarmas yaitu Desa Nanga Lemedak, Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu, menjalani operasi katarak gratis.

Darmanto, satu diantara warga yang berkesempatan mendapatkan bantuan untuk memgoperasi mata kirinya yang menderita katarak menyampaikan semua biaya operasi katarak gratis kepada lima warga Desa Nanga Lemedak tersebut. Termasuk pula biaya transportasi dan penginapan.   

"Saya di sini, dari kampung hingga ke rumah sakit, sama sekali tidak keluar biaya. Kalau biaya sendiri, kami tidak mampu, kami sangat berterima kasih kepada Sinarmas," kata Darmanto.

Program 5 km dari wilayah usaha perkebunan Sinarmas bebas katarak sudah berjalan sejak lama, tepatnya pada 2013 program sosial 5 km bebas hernia, katarak dan bibir sumbing disosialisasikan, salah satunya di Desa Nanga Lemedak.

Kepala Desa Nanga Lemedak, Asin mengaku mengetahui ada informasi program kesehatan itu diperoleh dari sejumlah sosialisasi dilakukan Sinarmas. "kami menyambut baik program ini, kemudian aparatur desa melakukan pendataan warga desa yang menderita katarak" tutur Asin, yang ikut serta mendampingi lima warganya menjalani operasi di Pontianak.

Banyak warga yang berprofesi sebagai petani menderita katarak, dimana warga beranggapan, penyakit mata yang diderita meeupakan sakit mata biasa, tidak berbahaya.

"Awalnya saya merasakan mata saya gatal dan rasa perih saat terkena matahari. Kalau dikedipkan serasa ada benda asing yang melekat di mata saya," tutur Natalia Susi (27),  pasien peserta operasi katarak gratis

Dari 15 warga Desa Nanga Lemedak yang mendaftar, hanya lima orang saja yang bisa dilakukan operasi dikarenakan dari hasil diagnosa medis, mereka yang tidak bisa menjalani operasi, karena faktor pertimbangan medis, seperti fisik dan kesehatan pasien yang tidak memungkinkan.

Dokter spesialis mata, RS Karitas Bakti, Mahyudi menyebutkan, kebanyakan  warga yang menderita katarak, selain karena faktor umur, mata sering terkena matahari langsung. Faktor lainnya, kurang memperhatikan pola makan yang baik dan bergizi.

Sejauh ini aksi operasi katarak dilakukan oleh Mahyudin dan tim medis lain tidak ada kendala. Ia menyebutkan, untuk satu pasien biasanya proses operasi membutuhkan waktu 15 - 20 menit. Adapun lama waktu penyembuhan bisa 2 - 3 mingguan, katanya.

"Saya tugas di sini, kegiatan operasi katarak kerjasama dengan Sinas Mas sudah lama. Untuk Sinar Mas sendiri sudah banyak membawa pasien katarak untuk dioperasi. Jumlahnya sudah ratusan. Semuanya berjalan lancar, tanpa kendala," tuturnya.

Selain memberikan operasi katarak gratis, melalui PT Agrolestari Mandiri anak usahanya di Kabupaten Ketapang, Sinarmas juga memberikan bantuan kepada korban banjir di lima desa di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang yaitu Desa Sungai Kelik, Desa Simpang Sembelangaan, Desa Tanjung Medan, Desa Siantau Raya (Siantau dan Sihit), dan Desa Nanga Tayap.

Camat Nanga Tayap, Anwar memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT Agrolestari Mandiri yang memiliki kepedulian kepada warga Kecamatan Nanga Tayap yang mengalami musibah kebanjiran.
"Semoga ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dikarenakan akses jalan terputus akibat banjir," tuturnya

Tidak hanya penghargaan oleh camat Nanga Tayap, Danramil Nanga Tayap, Kapten Samsu Alam juga mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari perusahaan kepada masyarakat.

"Adapun bantuan tersebut, diantaranya 164 karung beras berukuran 20 kg atau 3,28 ton, dan 342 dus mie instan yang kami salurkan  bersama muspika Kecamatan Nanga Tayap dan secara langsung ke posko-posko desa yang membutuhkan," ujar J Rajagukguk, panitia penyaluran bantuan banjir PT Agrolestari Mandiri.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016