Jakarta (Antara Kalbar) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerja sama dengan FNV Mondiaal dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan penghargaan bagi liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja dari seluruh Indonesia.
"Saya bangga dengan karya teman-teman jurnalis sehingga layak untuk mendapat penghargaan, yakni ada 10 nominasi foto dan artikel," kata Ketua Umum AJI Indonesia Suwarjono dalam sambutannya pada penganugerahan liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja di Jakarta, Rabu.
Suwarjono menjelaskan acara penghargaan karya tulis dan foto tersebut sudah yang kelima kalinya dan sempat berhenti selama dua tahun, bukan karena tidak ada peserta namun karena banyaknya agenda AJI Indonesia.
"Tahun ini mendapat respon yang banyak untuk ikut serta pada liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja. Untuk tahun ini penganugerahannya fokus pada karya foto dan tulis dan karyanya semakin bagus dan mendalam," ujarnya.
Ada sebanyak 150 karya tulis dan foto yang dikirim ke panitia seleksi dan Suwarjono menilai karya tersebut rata-rata bagus kualitasnya sehingga dewan juri bekerja keras untuk menilai karya foto dan tulis yang memang layak menang.
Suwarjono menambahkan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut yakni untuk meningkatkan kapasitas penulisan teman-teman tentang isu-isu perburuhan dan serikat pekerja.
"Karena saat ini dibutuhkan agar masyarakat mendapatkan informasi yang bermanfaat di era digital dan media sosial sehingga bisa menghasilkan karya tulis yang bagus dan menjadi rujukan," ungkapnya.
Karena, bagaimanapun media ingin tetap menjadi rujukan untuk menkonfirmasi isu yang muncul melalui media sosial, bukan sebaliknya.
Apalagi isu perburuan yang sangat banyak sekali, sehingga tidak hanya mengangkat masalah demo atau bentrokan saja, tetapi lebih kepada karya liputan mendalam (indepth reporting) atau mengangkat isu-isu yang sangat mendalam, katanya.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI (Persero) Bambang Setyo Prayitno menyatakan dukungannya dengan dilakukannya penganugerahan kepada jurnalis yang memberitakan tentang perburuhan dan serikat pekerja.
"Mudah-mudahan acara seperti ini terus berjalan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Dan kami mengucapkan selamat kepada teman-teman jurnalis yang mendapatkan penghargaan liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja ini," ujarnya.
Perwakilan FNV Mondiaal, Tia Mboeik menyatakan sangat mengapresiasi inisiatif AJI Indonesia dan komitmen serikat pekerja tentang jurnalisme tentang penguatan hak-hak para pekerja.
"Empat tahun terakhir, pembaca semakin teredukasi tentang pemberitaan jurnalis terkait kebenaran, salah satunya tentang buruh. Dalam hal ini telah memberikan suara tentang jati diri seorang buruh yang dibawa dalam bentuk tulisan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saya bangga dengan karya teman-teman jurnalis sehingga layak untuk mendapat penghargaan, yakni ada 10 nominasi foto dan artikel," kata Ketua Umum AJI Indonesia Suwarjono dalam sambutannya pada penganugerahan liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja di Jakarta, Rabu.
Suwarjono menjelaskan acara penghargaan karya tulis dan foto tersebut sudah yang kelima kalinya dan sempat berhenti selama dua tahun, bukan karena tidak ada peserta namun karena banyaknya agenda AJI Indonesia.
"Tahun ini mendapat respon yang banyak untuk ikut serta pada liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja. Untuk tahun ini penganugerahannya fokus pada karya foto dan tulis dan karyanya semakin bagus dan mendalam," ujarnya.
Ada sebanyak 150 karya tulis dan foto yang dikirim ke panitia seleksi dan Suwarjono menilai karya tersebut rata-rata bagus kualitasnya sehingga dewan juri bekerja keras untuk menilai karya foto dan tulis yang memang layak menang.
Suwarjono menambahkan tujuan diselenggarakannya lomba tersebut yakni untuk meningkatkan kapasitas penulisan teman-teman tentang isu-isu perburuhan dan serikat pekerja.
"Karena saat ini dibutuhkan agar masyarakat mendapatkan informasi yang bermanfaat di era digital dan media sosial sehingga bisa menghasilkan karya tulis yang bagus dan menjadi rujukan," ungkapnya.
Karena, bagaimanapun media ingin tetap menjadi rujukan untuk menkonfirmasi isu yang muncul melalui media sosial, bukan sebaliknya.
Apalagi isu perburuan yang sangat banyak sekali, sehingga tidak hanya mengangkat masalah demo atau bentrokan saja, tetapi lebih kepada karya liputan mendalam (indepth reporting) atau mengangkat isu-isu yang sangat mendalam, katanya.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI (Persero) Bambang Setyo Prayitno menyatakan dukungannya dengan dilakukannya penganugerahan kepada jurnalis yang memberitakan tentang perburuhan dan serikat pekerja.
"Mudah-mudahan acara seperti ini terus berjalan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Dan kami mengucapkan selamat kepada teman-teman jurnalis yang mendapatkan penghargaan liputan media terbaik tentang isu perburuhan dan serikat pekerja ini," ujarnya.
Perwakilan FNV Mondiaal, Tia Mboeik menyatakan sangat mengapresiasi inisiatif AJI Indonesia dan komitmen serikat pekerja tentang jurnalisme tentang penguatan hak-hak para pekerja.
"Empat tahun terakhir, pembaca semakin teredukasi tentang pemberitaan jurnalis terkait kebenaran, salah satunya tentang buruh. Dalam hal ini telah memberikan suara tentang jati diri seorang buruh yang dibawa dalam bentuk tulisan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016