Pontianak  (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mendorong kalangan birokrat perempuan maju pada pada pemilihan wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak 2017.

"Saya berharap dan mendorong tokoh-tokoh dan para birokrat perempuan bisa tampil dalam pemilihan wali kota mendatang," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.

Ia menilai banyak kaum perempuan yang mumpuni dan tidak kalah dengan kaum pria. Sejumlah pejabat perempuan dinilainya berhasil memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemkot Pontianak. Diantaranya Zumiyati yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Kota Pontianak dan beberapa kali menjabat sebagai kepala dinas.

Kemudian Syarifah Adriana, pernah bertugas sebagai kepala Dinas Perhubungan yang kini menjabat sebagai Kasatpol PP. Ada pula Utin Sri Lena, yang saat ini menjabat sebagai Kadishubkominfo.

"Ketiga kepala SKPD itu sudah teruji kepemimpinannya dan mereka juga tegas dalam melaksanakan tugas," katanya.

Tidak hanya dari kalangan perempuan, beberapa pejabat Pemkot dari kalangan pria pun dinilainya bisa mencalonkan diri sebagai calon wali kota mendatang, seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ismail yang dinilai berhasil menata ruas-ruas jalan.

Kemudian nama Mochamad Akip, yang akan berakhir masa jabatannya tahun ini sebagai Sekretaris Daerah Pontianak.

"Bayangkan, Ahok saja sudah sosialisasi sejak satu tahun yang lalu. Dua tahun bagi calon yang belum pernah berkecimpung di dunia politik, sosialisasi itu penting supaya elektabilitasnya bisa betul-betul mumpuni," ujarnya.

Sutarmidji berharap mereka berani tampil dan berani menyatakan diri siap maju sehingga partai juga sudah mulai melirik dia. "Kalau misalnya partai tidak memilki kader yang dianggap mampu bersaing, lebih baik dukung yang potensi untuk menang," ujarnya.

Namun demikian, ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menentukan pilihan masing-masing sesuai hati nurani

Untuk itu, ia meminta para calon-calon itu nantinya bersaing secara sehat untuk menjadi pemimpin Kota Pontianak dan bisa membuat Pontianak semakin maju.

Wali kota yang terpilih dua periode itu memprediksi, dari partai politik kemungkinan empat pasang calon sedangkan independen dua calon. Secara keseluruhan diperkirakannya ada enam hingga tujuh pasangan calon.

Selain itu, dia mengingatkan kepada para bakal calon yang ingin maju dalam pemilihan wali kota supaya mengukur elektabilitas masing-masing sebelum memutuskan untuk maju.

Kuncinya, menurut dia, dengan mengukur besarnya popularitas dan tingkat rasa suka masyarakat. Melalui tolok ukur tersebut, baru bisa diprediksi berapa persen peluang untuk dipilih masyarakat.

"Jangan saking semangatnya ingin maju tanpa memandang elektabilitas yang bersangkutan. Kalau pengenalan masyarakat tidak dipertimbangkan, rasa suka masyarakat kepadanya tidak dipertimbangkan, maka bisa dibilang itu `masuk ke parit`," katanya.

(U.A057/M041)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016