Pontianak  (Antara Kalbar) - Ketua Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) Singkawang, Indriyati Madjid mengatakan sangat prihatin terhadap pergaulan anak-anak remaja dewasa ini yang sebagiannya sudah terkontaminasi kejiwaannya dengan perilaku "ngelem".

Guna menyelamatkan anak-anak remaja dari usia 10-15 tahun ini dari perilaku "ngelem", pihaknya pun melakukan jemput bola ke masyarakat untuk memberikan edukasi.

"Program ini merupakan kerjasama Perwari dengan Dinas Pendidikan, Lapas, dan BPMPKB Singkawang," katanya, Selasa.

Pihaknya tidak lagi membicarakan hal ini di forum, lantaran dinilai kurang menyentuh ke masyarakat bawah. Tujuan edukasi ini, katanya, meminimalkan kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan salah satunya perilaku ngelem yang sudah merambah anak-anak remaja.

Menurutnya, perilaku "ngelem" adalah kebiasaan yang mengarah kepada narkoba. "Sehingga mereka ini perlu kita selamatkan, lantaran mereka merupakan aset bangsa," katanya.

Oleh sebab itulah, para remaja-remaja itu dibawa mereka ke Lapas Klas II B Singkawang, guna melihat langsung seperti apa korban-korban narkoba itu.

"Kita bawa dua orang siswa melihat langsung bahaya narkoba, dan mereka melihat langsung ke blok-blok tahanan dan mendengarkan pengakuan salah satu narapidana narkoba. Dan mereka juga mendengarkan arahan dari bidang pembinaan di Lapas dan dokter Nurmansyah," jelasnya.

Usai melakukan kunjungan ke Lapas, para remaja juga diminta untuk mengarang dengan menceritakan pengalaman kunjungan ke Lapas korban narkoba.

Menurutnya, pengaruh narkoba disebabkan banyak faktor. Diantaranya kemajuan teknologi dan kesibukan orangtua dalam mencari nafkah.

Untuk itulah, Perwari berupaya akan berbuat secara nyata, dan pastinya bermanfaat bagi masyarakat.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016