Sintang (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sintang Askiman mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengatasi "kegawatdaruratan" ekonomi seiring turunnya pendapatan warga karena harga karet dan sawit yang jeblok.
"Dalam rangka menggerakan ekonomi masyarakat ini, saya mendorong agar lembaga keuangan seperti bank, credit union dan koperasi agar mulai memfasilitasi nasabah dan anggotanya dengan memberikan pinjaman bunga rendah untuk mereka melakukan usaha baru yang produktif. SKPD juga kami kerahkan untuk membuat program kerja dan kegiatan yang mampu mendorong ekonomi masyarakat supaya kita keluar dari kegawatdaruratan ekonomi ini," kata Askiman.
Ia menambahkan, hingga kini masyarakat belum mulai mengupayakan sumber pendapatan lain. Namun ia melihat masyarakat yang tinggal di jalur Ketungau yang sudah mulai dengan menanam lada. Masalahnya, pendistribusian pupuk bersubsidi belum sampai ke kawasan perbatasan yang sedang gencar menanam lada.
Ia kini tengah merancang organisasi Penggerak Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (P2 Emas) sampai ke pedesaan. Organisasi ini akan memberdayakan ekonomi masyarakat di pedesaan.
Pemkab juga akan memanfaatkan Museum Motor Bandung untuk menjadi lokasi pelatihan bagi masyarakat yang akan menekuni keterampilan tertentu.
Wakil Bupati Sintang Askiman juga mengimbau perusahaan perkebunan agar mengalokasikan CSR nya untuk membantu mengembangkan usaha produktif di sekitar perkebunan. Soal modal usaha, ia anggap sudah tidak ada masalah lagi karena ada banyak lembaga keuangan yang siap membantu. Persoalannya memang sumber daya manusia para pelaku usaha.
Sementara Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang H Sudirman menyampaikan bahwa memang ada banyak potensi yang dimiliki 14 kecamatan yang ada. "Untuk itu, kami akan latih para calon petani tersebut sesuai jenis komoditi yang akan dikembangkan. Kita banyak melakukan pelatihan-pelatihan bagi kelompok masyarakat yang akan mengembangkan sebuah produk. seperti di Pandan Kecamatan Sungai Tebelian ada kelompok usaha masyarakat yang memproduksi sapu lidi yang kualitasnya sangat baik, saya harapkan agar Dinas Kebersihan bisa membeli sapu lidi tersebut untuk keperluan penyapu jalan," harap Sudirman.
 Sudirman mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sintang untuk kreatif memanfaatkan peluang usaha yang ada, jika sudah ada usahanya, segera manfaatkan fasilitas pinjaman di lembaga keuangan untuk mengembangkan usahanya.
CEO CU Keling Kumang Valentinus menjelaskan sangat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan cara terus memberdayakan anggotanya dengan pendidikan anggotanya. "Saat ini kami sudah ada 25 kantor di Kabupaten Sintang yang tersebar di 12 kecamatan. Kami sudah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga untuk merancang pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik beras. Harapan kami para petani padi dan sawit bisa kembali bergairah. Pemberdayaan ekonomi anggota kami, terbukti berhasil karena sudah mampu menekan angka kredit lalai," ungkap Valentinus.
 Valentinus menyampaikan sedang membina kelompok masyarakat di Kayan Hilir untuk pengembangan perikanan, masyarakat di Kecamatan Sepauk untuk pengembangan aren dan masyarakat di Tembak Ketungau Tengah untuk pengembangan tengkawang.
 Bun Kiun di Desa Baning Kota menyampaikan bahwa ada banyak potensi yang masih bisa dimanfaatkan di kota Sintang sekalipun seperti limbah meubel yang bisa dimanfaatkan untuk souvenir. Menanggapi Bun Kiun, Kadisperindagkop dan UKM Sudirman menyampaikan sudah mulai mencoba melatih masyarakat di Baning Panjang. "Kendala kita memang keterampilan dan sumber daya manusia," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Dalam rangka menggerakan ekonomi masyarakat ini, saya mendorong agar lembaga keuangan seperti bank, credit union dan koperasi agar mulai memfasilitasi nasabah dan anggotanya dengan memberikan pinjaman bunga rendah untuk mereka melakukan usaha baru yang produktif. SKPD juga kami kerahkan untuk membuat program kerja dan kegiatan yang mampu mendorong ekonomi masyarakat supaya kita keluar dari kegawatdaruratan ekonomi ini," kata Askiman.
Ia menambahkan, hingga kini masyarakat belum mulai mengupayakan sumber pendapatan lain. Namun ia melihat masyarakat yang tinggal di jalur Ketungau yang sudah mulai dengan menanam lada. Masalahnya, pendistribusian pupuk bersubsidi belum sampai ke kawasan perbatasan yang sedang gencar menanam lada.
Ia kini tengah merancang organisasi Penggerak Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (P2 Emas) sampai ke pedesaan. Organisasi ini akan memberdayakan ekonomi masyarakat di pedesaan.
Pemkab juga akan memanfaatkan Museum Motor Bandung untuk menjadi lokasi pelatihan bagi masyarakat yang akan menekuni keterampilan tertentu.
Wakil Bupati Sintang Askiman juga mengimbau perusahaan perkebunan agar mengalokasikan CSR nya untuk membantu mengembangkan usaha produktif di sekitar perkebunan. Soal modal usaha, ia anggap sudah tidak ada masalah lagi karena ada banyak lembaga keuangan yang siap membantu. Persoalannya memang sumber daya manusia para pelaku usaha.
Sementara Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang H Sudirman menyampaikan bahwa memang ada banyak potensi yang dimiliki 14 kecamatan yang ada. "Untuk itu, kami akan latih para calon petani tersebut sesuai jenis komoditi yang akan dikembangkan. Kita banyak melakukan pelatihan-pelatihan bagi kelompok masyarakat yang akan mengembangkan sebuah produk. seperti di Pandan Kecamatan Sungai Tebelian ada kelompok usaha masyarakat yang memproduksi sapu lidi yang kualitasnya sangat baik, saya harapkan agar Dinas Kebersihan bisa membeli sapu lidi tersebut untuk keperluan penyapu jalan," harap Sudirman.
 Sudirman mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sintang untuk kreatif memanfaatkan peluang usaha yang ada, jika sudah ada usahanya, segera manfaatkan fasilitas pinjaman di lembaga keuangan untuk mengembangkan usahanya.
CEO CU Keling Kumang Valentinus menjelaskan sangat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan cara terus memberdayakan anggotanya dengan pendidikan anggotanya. "Saat ini kami sudah ada 25 kantor di Kabupaten Sintang yang tersebar di 12 kecamatan. Kami sudah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga untuk merancang pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik beras. Harapan kami para petani padi dan sawit bisa kembali bergairah. Pemberdayaan ekonomi anggota kami, terbukti berhasil karena sudah mampu menekan angka kredit lalai," ungkap Valentinus.
 Valentinus menyampaikan sedang membina kelompok masyarakat di Kayan Hilir untuk pengembangan perikanan, masyarakat di Kecamatan Sepauk untuk pengembangan aren dan masyarakat di Tembak Ketungau Tengah untuk pengembangan tengkawang.
 Bun Kiun di Desa Baning Kota menyampaikan bahwa ada banyak potensi yang masih bisa dimanfaatkan di kota Sintang sekalipun seperti limbah meubel yang bisa dimanfaatkan untuk souvenir. Menanggapi Bun Kiun, Kadisperindagkop dan UKM Sudirman menyampaikan sudah mulai mencoba melatih masyarakat di Baning Panjang. "Kendala kita memang keterampilan dan sumber daya manusia," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016