Pontianak  (Antara Kalbar) - Seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura Pontianak menyalurkan hobinya dengan melukis sepatu kanvas.

Melukis di atas kanvas merupakan hal yang lumrah namun, melukis di atas sepatu merupakan hal yang baru bagi Rizkia Yulianti (19).

"Awalnya dari hobi melukis alhamdulillah usaha ini sekarang sudah cukup dikenal di Pontianak," ujar Rizkia saat ditemui di kediamannya, di Pontianak, Jumat.

"Deps Shoes" menjadi nama pilihannya yang berasal dari salah seorang nama sahabat yang sangat menginspirasinya. Kini, tidak hanya menyajikan "Painting Shoes" juga memberikan "treatment re-colour (mengembalikan warna, red) dan "clean and wash" (membersihkan dan mencuci, red) yang memanjakan pelanggan.

Rizkia menilai media sosial menjadi pilihan utama dalam publikasi usaha yang dilakoninya. "Instagram menjadi wadah untuk mempromosikan hasil karya dan usaha saya, karena banyak anak-anak muda banyak yang menggunakan media sosial ini," lanjut Rizkia.

Selama satu tahun menjalani usaha ini, Rizkia mengalami beberapa hambatan mulai dari kelangkaan bahan dasar produksi hingga kurangnya SDM di industri kreatif yang dijalaninya. Namun, Rizkia menilai hambatan tersebut menjadi pemacu semangatnya untuk terus berkreasi.

Deps Shoes menjadi nama pilihan yang berasal dari salah seorang sahabatnya yang menginspirasi Rizkia Yulianti membangun usaha tersebut. Painting awalnya menjadi tujuan utama usaha ini, namun seiring perkembangan usaha tersebut Rizkia Yulianti menambah item dalam usahanya mulai dari Painting, re-colour, hingga clean and wash.

Menurutnya sekali produksi satu pasang sepatu dapat menghabiskan waktu hingga satu minggu hingga dua minggu. Keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk dijadikan partner dalam usaha tersebut juga menjadi hambatan dalam kelangsungan usahanya.

Selama satu tahun terjun dalam usaha kreatif Rizkia merasa kesulitan dalam pencarian bahan produksi, karena pada umumnya bahan seperti cat acrilic sulit untuk ditemukan di Kalbar, sehingga mengharuskannya memesan dari luar.

Sehingga, jangka waktu dalam pengiriman bahan produksi kadang menjadi faktor penghambat. "Alhamdulillah dalam melakukan proses produksi saya mendapatkan bantuan dana dari Fakultas dan Badan Kemahasiswaan Untan Pontianak," ujarnya.

Menurut dia, dalam mempromosikan usaha tersebut, dia menggunakan media sosial sebagai publikasi hasil karya-karyanya, karena pengguna media sosial sebagian besar adalah anak muda.

(U.A057/E001)

Pewarta: Oleh tim wirausaha

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016