Sanggau (Antara Kalbar) - Harga eceran daging ayam di pasar tradisional Senggol dan Sentral di Kota Sanggau turun drastis sejak beberapa pekan belakangan ini.
Kendati mengalami penurunan harga, namun tak ada kenaikan permintaan daging ayam dan malahan semakin berkurang.
Kondisi ini menjadi dilema bagi puluhan pedagang ayam di kedua pasar tradisional Senggol dan Sentral tersebut.
"Ya bang, turun harga ayam sekarang ini. Tapi walaupun harganya turun, pembeli tetap saja sepi, serba salah kami ini," ungkap Hajjah Halimah pedagang ayam potong di Pasar Sentral, Kota Sanggau.
Dibeberkan Halimah, harga daging ayam hingga sekarang berkisar Rp35 ribu per kilogram. Semula mereka menjual daging ayam dengan harga Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilo gram.
"Sekarang kita jual Rp35 ribu saja lagi. Kan biasanya Rp 40 ribu hingga lebih lah," jelasnya. Ditambahkan, jika pada hari-hari biasa, menjelang siang daging ayam yang dijualnya tinggal sedikit dan bahkan sudah habis. Namun, sejak beberapa minggu ini daging yang dijualnya masih banyak.
"Sekarang tidak ada rumusnya harga turun, penjualan meningkat. Malahan sebaliknya saat ini permintaan cenderung turun juga," celotehnya.
Diakui Halimah, pada hari-hari biasa memotong ayam sebanyak 20 ekor ayam per hari. Sejak harga turun dan permintaan berkurang, dirinya mengurangi ayam yang dipotong, menjadi 10 ekor, itupun per hari paling-paling terjual tiga ekor.
"Sekarang kita motong saja sedikit, itupun tak habis. Biasanya malah hanya 3 ekor saja yang laku," timpalnya.
Akibat anjloknya harga ayam ini, pedagang bukan saja susah untuk menjual dagangannya. Namun, dihadapkan dengan kerugian yang harus dialami tiap hari. Mencermati kondisi ini, hendaknya pemerintah, memberikan perhatian agar dapat mengontrol harga, supaya pedagang tidak terus merugi.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016