Sintang (Antara Kalbar) - Sekda Sintang Yosepha Hasnah mengajak aparatur sipil negara yang perempuan untuk meningkatkan kinerja dan disiplin dalam melaksanakan tugas mengingat berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN ditegaskan tidak adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam mengembangkan karir.
    "Saya yakin kelebihan perempuan adalah pada ketelitiannya yang memang dituntut dalam sebuah pekerjaan. Dan mulai tahun ini dan seterusnya, setiap tanggal 21 April seluruh ASN yang perempuan harus memakai pakaian kebaya nasional sebagai bentuk penghormatan, penghargaan dan apresiasi kita pada RA Kartini yang telah berjuang bagi kaum perempuan mendapatkan pendidikan," tambah Yosepha Hasnah.
    Ia menambahkan, saat ini kesetaraan dan keadilan gender sudah menjadi isu penting. Selain itu, peranan kaum perempuan dalam pembangunan terus meningkat di bidang ekonomi, hukum, politik, pendidikan dan sosial budaya. "Namun demikian masih banyak persoalan seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, prostitusi, keterlibatan dalam jaringan narkoba, dan perdagangan manusia," tambah Yosepha Hasnah.
    Sementara Ketua Panitia Peringatan Hari Kartini Imelda Saparisa menyampaikan peringatan ini mengambil tema dengan semangat kartini kita tingkatkan kualitas keluarga melalui generasi yang sehat dan bermartabat.
    "Kami ingin menghidupkan semangat emansipasi wanita di kalangan Aparatur Sipil Negara di lingkungan pemerintah kabupaten sintang serta dalam rangka meningkatkan silaturahmi. Ke depannya kami ingin melaksanakan banyak kegiatan saat memperingati hari Kartini," terang Imelda Saparisa.
    Selain ramah tamah, Peringatan Hari Kartini di Sintang juga diisi dengan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi wanita oleh dr. Poncoroso, SpOG, M.Kes dari RSUD AM. Djoen Sintang.
    Poncoroso dihadapan aparatur sipil negara wanita menjelaskan cara-cara mendeteksi secara dini kanker serviks dan payudara. "Sebenarnya ada vaksin untuk mencegah kanker payudara yang diberikan saat masih pelajar yakni vaksin HPP. Cara pencegahan lainnya adalah setia pada pasangan dan perilaku hidup sehat," terang dr Poncoroso.
    Sementara narasumber lain yang membahas pencegahan penyalahgunaan narkoba dalam keluarga oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sintang H. Agus Akhmadin, SE, M. Si. Ia menyampaikan Indonesia sedang mengalami bencana dan darurat narkoba.
    "Setelah mengenal jenis narkoba dan ciri-ciri pecandu narkoba, saya mengajak ibu-ibu untuk melakukan langkah pencegahan.  jangan sampai anggota keluarga kita menjadi pengedar atau pecandu narkoba. Awasi anak-anak dan anggota keluarga lain," katanya.
    Data pengguna narkoba di Kalbar memang lebih banyak pria dibanding wanita. Data tahun 2015, di Lapas Kelas II B Sintang ada 119 kasus narkoba, yang terdiri dari  110 pengedar dan 9 pengguna. "Pengedar narkoba juga mulai menyasar anak SD dengan menyamarkan narkoba ke dalam bentuk permen," terang H. Agus Akhmadin.



Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016