Sekadau (Antara Kalbar) - Warga dikejutkan dengan penenemuan sesosok mayat wanita di kawasan perkebunan kelapa sawit yang tak jauh dari kompleks perkantoran Bupati Sekadau, Jumat sore (22/4).
    Korban adalah Nisa, warga Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir. Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban, tapi diduga korban tewas karena dibunuh.
    "Waktu awal ditemukan, mayat keluarga saya itu sudah timbul di kolam itu," ucap Kaden, 37, paman korban di lokasi penemuan mayat tersebut.
    Informasi yang terhimpun dilapangan, keluarga sudah lama mencari keberadaan korban. Korban merupakan tenaga honorer kebersihan pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sekadau tersebut pergi dari rumahnya, Selasa pagi (19/4) sekitar pukul 06.00 WIB.
    "Dia sudah setahun ini bekerja di BLH. Tiap pagi turun dari rumah. Sekitar pukul 11.00 WIB atau 12.00 WIB, biasanya sudah pulang. Tapi hari itu, dia tidak pulang," ucap Kaden.
    Nisa meninggalkan seorang anak bernama Wit yang masih berusia 3 tahun. Selama hidupnya, korban tinggal di rumah orang tuanya, Jailani di Desa Merapi bersama anak.     Sementara sang suaminya, Dani, warga Penanjung, Desa Mungguk, hanya sesekali pulang karena berprofesi sebagai sopir mobil ekspedisi jurusan Sekadau-Balai Sepuak, Belitang Hulu.
    Ayah korban, Jailani mengatakan, korban tidak menunjukkan keanehan beberapa hari menjelang kematiannya.
    "Biasa-biasa saja, dan tidak ada yang aneh. Saya terakhir kali bertemu dengan anaknya malam sebelum dia berangkat bekerja," kata dia. Namun Selasa pagi, dirinya lebih dulu berangkat kerja menyadap karet. "Sedangkan dia (korban, red), berangkat setelah saya pergi," tuturnya.
    Sementara itu Kapolres Sekadau, AKBP Muslikhun SIK melalui Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP Kadir Poerba menegaskan belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian korban.
    "Hasil olah TKP sementara yang kita lakukan, korban meninggal dengan cara tak wajar," ucap Poerba.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016