Sungai Raya  (Antara Kalbar) - PDAM Tirta Raya, Kabupaten Kubu Raya harus menanggung kerugian yang cukup besar akibat kegiatan pelebaran jalan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana proyek pembangunan Jalan Ahmad Yani II, karena merusak pipa jaringan air.

Dirktur PDAM Tirta Raya, Kabupaten Kubu Raya, Uray Wisata mengatakan, sejak tahun 2014 hingga awal tahun 2015 pihaknya telah membenahi jaringan pipa di sekitar kawasan kantor Bupati Kubu Raya. Namun, akibat adanya perbaikan jalan, membuat cukup banyak jaringan pipa yang bocor bahkan rusak sehingga pihaknya kembali harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki jaringan pipa yang rusak.

"Belum lama ini juga ada pelebaran jalan. Jadi mulai dari sekitar SMA Taruna Bumi Khatulistiwa hingga ke arah Bandara Supadio itu cukup banyak jaringan pipa kami yang kembali bocor bahkan rusak akibat pengerjaan pelebaran jalan yang menggunakan eksavator," katanya di Sungai Raya, Kamis.

Uray Wisata menceritakan, akibat pelebaran jalan tersebut banyak jaringan pipa yang rusak mulai dari pipa 2 inchi hingga 6 inchi hancur. Jika dikalkulasikan, saat ini terdapat sekitar 21 titik jaringan pipa PDAM Tirta Raya Kubu Raya yang rusak berat.

"Karena pihak kontraktor pengerjaan pelebaran jalan tidak memiliki anggaran khusus untuk memperbaiki jaringan pipa yang rusak, kami terpaksa kembali mengeluarkan anggaran yang tersisa untuk memperbaiki jaringan pipa yang rusak tersebut," katanya.

Sampai saat ini, lanjutnya, PDAM Kubu Raya masih terus berbenar dengan memperbaiki jaringan distribusi air pada kawasan sekitar kantor bupati, untuk persiapan pelaksanaan MTQ tingkat Kalbar, yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei mendatang.

"Sejak dua bulan lalu, kami telah mengoptimalkan perbaikan jaringan pipa disekitar kawasan Kantor Bupati Kubu Raya. Perbaikan jaringan disekitar kantor Bupati Kubu Raya kami maksimalkan salah satunya bertujuan untuk persiapan menyambut penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Kalbar yang akan dipusatkan di Kubu Raya pada Mei mendatang," kata Uray.

Dia menjelaskan, jaringan pipa disekitar kantor bupati tersebut dipasangan secara terpisah dari jaringan pipa lainnya, jadi kapanpun diperlukan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tinggal menghubungi PDAM Kubu Raya menghidupkan pompa jaringan pipa yang telah ada.

"Kami tidak bisa untuk selalu menghidupkan aliran tersebut karena jalur distribusi air yang kita buat sifatnya eksklusif, sehingga biaya operasional listrik cukup tinggi. Namun kapanpun jika dibutuhkan petugas kami siap untuk mengalirkannya dan memenuhi setiap bak penampungan air yang ada di kantor bupati," tuturnya. ***3***

(KR-RDO)

(U.KR-RDO/B/A029/A029) 28-04-2016 13:26:50

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016